Petani di Gresik Kendalikan Hama dengan Smartphone.
Sumber :
  • tim tvone - habib

Gandeng Malaysia, Petani di Gresik Kendalikan Hama Cukup dengan Smartphone

Kamis, 3 Oktober 2024 - 11:51 WIB

Gresik, tvOnenews.com - Melek teknologi, para petani di Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, kini bisa mengendalikan hama tanaman, cukup dengan menggunakan smartphone dalam genggaman mereka.

Mereka menggandeng sejumlah peneliti asal negeri Jiran Malaysia. Para petani ini dengan sigap memperagakan deteksi penyakit yang kerap menyerang tanaman mereka dengan menggunakan alat bantu smartphone.

Untuk diketahui, jika Desa Betiting saat ini memang berbeda dengan desa-desa lain yang ada di Kabupaten Gresik. Desa yang masuk wilayah Kecamatan Cerme itu kini "Go Internasional" dan tengah menjalin kerjasama dengan para peneliti asal Malaysia.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Betiting, Cerme Musoli. Menurutnya desa yang dipimpinnya telah menjadi salah satu tempat penelitian kerjasama pengembangan tematik, hasil kerjasama antara PENS dengan UiTM (University Teknologi Mara) Malaysia.

"Penelitian dilakukan di Desa Betiting, melibatkan banyak ahli, termasuk dari Malaysia," ujar Kades Musoli, Kamis (3/10). 

Masih menurut Musoli, penelitian antar negara ini meliputi pembelajaran deteksi hama penyakit tanaman dengan smartphone, portable device dan drone.

"Pengendali hama burung pipit, menggunakan tali perak otomatis. Smart Soil tester dan terakhir pemetaan lahan dengan drone," ungkapnya.

Para peneliti, kata Musoli, terdiri dari Mike Yuliana Ketua P3M yang juga ketua tim peneliti, didampingi Budarni staf dari Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, sedangkan ahli dari UTM Malaysia adalah Prof Azlina Idris.

Dirinya berharap dengan diadakan penelitian antar negara ini, bisa semakin memajukan pertanian dan potensi pertanian di Desa Betiting, sehingga pada akhirnya petani bisa makmur karena produksi yang dihasilkan melimpah.

"Kenapa di Betiting? Karena di desa kami, bisa panen padi hingga 3 kali dalam setahun. Ini sangat luar biasa dibanding desa lainnya. Meski desa kami dikepung kawasan perumahan, tetapi kami masih memiliki wilayah pertanian potensial. Inilah yang mendorong Dinas Pertanian Gresik menjadikan desa kami sebagai pusat penelitian, sekaligus membantu petani kami dalam menghadapi segala jenis hama pertanian," pungkasnya. (mhb/hen)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:49
02:03
02:10
01:29
07:12
02:14
Viral