Nabung Uang Koin, berangkat Umroh.
Sumber :
  • tim tvone - umar sanusi

Nabung Uang Koin selama 4 Tahun, Ibu di Jombang Berangkat Umroh

Jumat, 4 Oktober 2024 - 11:52 WIB

Jombang, tvOnenews.com - Niat yang kuat dan gigih dalam menabung, Lilik Setiorini seorang ibu rumah tangga asal Desa Dukuhmojo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, bisa menunaikan ibada umroh ke tanah suci.

Uniknya, ibu yang berusia 43 tahun itu bisa berangkat umroh dengan mengumpulkan uang koin pecahan 500 dan 1000 rupiah. Uang-uang koin itu ia tabung ditoples.

Selama 4 tahun tersebut Lilik berhasil mengumpulkan sebanyak Rp 31.500.000 lebih. Uang puluhan juta itu merupakan hasil dari ia menyisihkan uang koin receh setiap harinya. 

Uang yang sudah ia kumpulkan selama 4 tahun tersebut lalu ia antarkan ke kantor travel pemberangkatan umroh yang ada di Dusun Wonoayu, Dukuhmojo, Mojoagung Jombang. Iya rela menempuh jarak 500 meter dari rumahnya menuju kantor travel tersebut menggunakan arco dorong. 

Lilik, saat dikonfirmasi awak media mengaku kebiasaan yang menabung uang koin recehan itu dimulai sejak akhir tahun 2020. Dalam pengakuannya, iya memang sudah lama ingin pergi ke tanah suci. 

Wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini, sudah mulai mengumpulkan uang koin receh itu bertahap dimulai tahun 2020 akhir. Ia mengaku tidak menetapkan nominal tertentu dalam mengumpulkan uang tersebut, yang jelas setiap harinya Lilik harus memastikan tabungannya terisi ke dalam toples yang memang disediakan khusus untuk menyisihkan uang itu. 

"Jadi memang saya setiap hari memasukkan uang ke dalam toples yang sudah saya sediakan. Toples itu memang saya khususkan untuk ia menabung uang recehan itu untuk umroh ke tanah suci," ucapnya kepada awak media di Kantor Travel Umroh Assalam Berkah Abadi pada Kamis (3/10). 

Lilik mengaku, nominal yang iya sisihkan ke dalam toples tersebut beragam. Mulai dari Rp 1000, Rp 2000, Rp 5000, hingga Rp 10.000. Uang tersebut berasal dari uang sisa belanja sehari-hari yang ia kumpulkan. 

Selama 4 tahun itu Lilik terus konsisten menyisihkan uang recehan koin tersebut ke dalam toples. Total ada 22 toples berwarna putih dengan 8 toples bening dan 2 galon yang menjadi wadah uang receh tersebut. 

Hasilnya pun tidak main-main, dalam setiap wadahnya terkumpul nominal yang beragam. Satu wadah galon total berisi uang sebanyak Rp 2,5 juta, 1 toples putih isinya Rp 1 juta, dan toples bening sekitar Rp 400 ribuan. 

Sementara itu koin dalam toples bening didominasi uang receh dengan nominal Rp 500, sedangkan toples berwarna putih dan galon berisi koin dengan nominal Rp 1000. Ia melanjutkan konsisten menabung sama sekali tidak membuat ia keberatan. Tujuannya hanya satu yakni umroh ke tanah suci. 

"Kalau ditanya keberatan atau tidak saya sama sekali tidak merasa keberatan. Apalagi yang saya tabung ini uang recehan hasil sisa belanja. Bagi saya Ini adalah ikhtiar agar saya bisa mewujudkan keinginan saya umroh ke tanah suci," ungkapnya. 

Sementara itu, menurut Abuya Febri, pemilik travel Assalam Berkah Abadi yang dipercaya oleh Lilik untuk keberangkatannya ke tanah suci, mengaku terharu dengan perjuangan Lily yang rela mengumpulkan uang recehan koin selama 4 tahun untuk berangkat umroh. 

"Jujur saya kagum dan terharu karena selama ini kami belum pernah menemui jamaah yang melakukan pembayaran paling niat seperti Ibu Lilik menggunakan uang koin. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi semua masyarakat di Kabupaten Jombang bahwasanya ketika niat kita baik dan konsisten pasti akan diijabah oleh Tuhan," jelasnya. 

Lebih lanjut, iya menuturkan proses pembayaran yang dilakukan oleh Lilik berlangsung tanpa ada kendala sama sekali. Pihaknya menerima dengan ikhlas uang yang dibawa oleh Lilik meskipun dalam bentuk koin yang jumlahnya besar. 

"Kami ikhlas sangat ikhlas, kami bersyukur ada jamaah yang punya niat sebesar Ibu Lilik. Tim kami berjumlah 12 sampai 15 orang jadi kami siap membantu menghitung koin-koin yang dibawa Ibu Lilik untuk pergi ke tanah suci," tandasnya. 

Abuya melanjutkan, jamaahnya tersebut akan diberangkatkan ke tanah suci pada 14 Oktober 2024 tanpa transit dari terminal 2 bandara Juanda, Surabaya. (usi/hen)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:46
00:50
01:22
02:57
02:43
02:59
Viral