- tvOne -edy cahyono
Staf Khusus Dewan BPIP, Romo Antonius Benny Susetyo Dimakamkan di Sukun Nasrani Malang
Malang, tvOnenews.com - Kepala Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo, Julius Budi Susetyo meninggal dunia pada Sabtu (5/10). Ia meninggal saat berusia 55 tahun atau sekitar lima hari jelang ia berulang tahun pada 10 Oktober.
Kepala BPIP, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA menyatakan almarhum yang akrab disapa Romo Benny sempat mengeluh tidak enak badan ke salah seorang stafnya sebelum wafat, pada Sabtu dini hari.
Ditambahkan Yudian, berdasarkan cerita dari salah seorang staf almarhum, kondisi kesehatan Romo Benny sudah mulai turun seusai acara seminar yang diselenggarakan pada 4 Oktober 2024.
"Beliau ada tugas BPIP di Pontianak, Jumat seminar dari pagi sampai sore, setelah itu merasa kurang enak badan karena masuk angin dan minta diantar ke refleksi setelah itu pulang ke hotel," imbuhnya.
Juliah menyatakan sekitar pukul 23.16 WITA salah seorang staf di Pontianak sempat ditelepon oleh Romo Benny tetapi tidak diangkat. Tak berselang lama staf itu menelepon balik ke ponsel milik Romo Benny tetapi tidak mendapatkan jawaban.
Karena tak mendapatkan jawaban, staf tersebut lantas langsung menuju kamar hotel yang dihuni oleh almarhum, dia coba mengetuk tetapi tidak mendapatkan jawaban.
"Karena pegang kunci kamar jadi bisa dibuka, setelah berada di dalam di melihat romo sudah tergeletak. Dari situ langsung memanggil petugas dan dilarikan ke rumah sakit," ucapnya.
Yudian menambahkan Romo Benny pada 1 Agutus 2024 sempat berkunjung ke rumahnya dan itu menjadi pertemuan terakhir. Setelah itu, dia dan almarhum hanya saling bertukar kabar melalui pesan singkat.
"Waktu itu sempat WhatsApp dengan saya, karena tanggal 1 Oktober 2024 Mas Andreas dilantik jadi anggota DPR RI. Dia tidak bisa hadir karena ada tugas di Pontianak," pungkasnya.
Pada Senin (7/10) jenazah Romo Benny tiba di TPU Sukun pukul 12.00 WIB menggunakan ambulans setelah diberangkatkan dari Gereja Katolik St Albertus Trapani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Saat tiba di lokasi, peti jenazah Romo Benny dibalut bendera merah putih dan langsung disambut oleh sejumlah anggota keluarga. Peti jenazah tersebut digotong oleh sekitar delapan orang personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang.
Terlihat juga satu orang personel Satpol PP membawa salib dan satu lainnya membawa foto mendiang Romo Benny saat berjalan menuju lokasi pemakaman yang sudah dipadati oleh ratusan masyarakat. Prosesi penguburan jenazah Romo Benny berlangsung pada sekitar pukul 12.30 WIB dan diiring doa dari para pelayat.
Sementara ratusan masyarakat mengikuti proses pemakaman jenazah Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, Senin siang.
Pemakaman Romo Benny dipimpin langsung oleh Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Mayor Jenderal TNU (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.
"Bakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua dan arwahnya mendapatkan tempat yang layak di sisinya, Malang 7 Oktober 2024," kata Mayor Jenderal TNU (Purn) Wisnu Bawa Tenaya dalam pidatonya.
Sementara itu, perwakilan keluarga mendiang Romo Benny yakni Andreas Eddy Susetyo berharap cita-cita dan perjuangan almarhum bisa diteruskan oleh seluruh masyarakat khususnya dalam memperkuat pemahaman Pancasila bagi masyarakat.
"Semoga apa yang dicita-citakan bisa berlanjut seperti semangat almarhum yang tidak pernah sekalipun padam. Kami mohon doa kepada semua pihak," tukasnya. (eco/gol)