- veros afif
Intip Kontes Sapi Sonok di Pamekasan, Budaya Madura yang Menarik Perhatian Dunia
Pamekasan, tvOnenews.com - Pulau Madura terkenal dengan penghasil garam terbesar. Selain itu, Pulau Madura juga memiliki budaya yang tiap tahunnya terus dilestarikan, seperti Sapi Sonok yang masih eksis hingga hari ini, Kamis (10/10/2024).
Budaya Sapi Sonok merupakan kontes kecantikan untuk sepasang sapi betina yang didandani dengan aksesoris indah dan berjalan dengan anggun mengikuti irama musik tradisional.
Kepala Desa Dempo Barat Pamekasan, Joko Pranoto mengungkapkan, kontes sapi ini dikenal warga Pamekasan dan tiga kabupaten lainnya di Pulau Madura yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang dan Sumenep dengan istilah Kontes Sapi Sonok. Sebanyak 146 pasang sapi kali ini mengikuti kontes kecantikan yang digelar di salah satu lapangan di Kabupaten Pamekasan.
"Sebelum dilepas di arena kontes, pasangan sapi dihiasi dengan kaleles atau pengikat kedua sapi yang dipasang di bagian leher. Di bawah leher, dipasang juga aksesoris mirip baju dengan pernak-pernik warna keemasan. Setelah dirasa cantik, sapi-sapi betina ini baru dilepas di arena yang sudah disiapkan panitia," kata Joko.
Di arena kontes, sapi dipisahkan dengan tiga baris tempat yang akan dilewati ketiga pasangan sapi. Ketika sapi dilepas, sapi akan berjalan lenggak-lenggok layaknya model yang berjalan di atas catwalk. Sedangkan bagian belakang, ada satu orang yang mengendalikan sapi agar tetap berjalan di arenanya sendiri.
"Sapi Sonok merupakan hasil kreativitas dan kecintaan masyarakat Madura terhadap hewan ternak. Sapi Sonok sudah ada sejak tahun 1960, karena budaya itu berasal dari kebiasaan para petani di Pamekasan yang memandikan dan merawat sapinya dengan baik," terangnya.
Menurutnya, butuh kesabaran dan latihan yang keras setiap harinya, agar sapi-sapi tersebut bisa dihias dan berjalan lenggak-lenggok.