- Tim tvone - dewi
Debat Perdana Pilkada Bojonegoro Ricuh, Terpaksa Dihentikan
Bojonegoro, tvOnenews.com - Debat perdana yang digelar dengan format antara para Calon Wakil Bupati Bojonegoro,terpaksa diberhentikan oleh KPU Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (19/10).
Debat publik terpaksa dihentikan lantaran Calon Bupati Bojonegoro nomor urut 01, Teguh Haryono memaksa ikut naik podium, padahal jadwal debat hanya untuk kedua calon wakil Bupati (Cawabup), yaitu Cawabup Farida Hidayati dan Cawabup Nurul Azizah.
Kegitan debat yang disiarkan langsung di salah satu stasiun televisi lokal ini dimulai pada pukul 19.30 WIB, namun acara debat publik untuk kedua Cawabup ini baru dimulai beberapa menit setelah pembukaan terjadi kegaduhan.
Setelah kedua Cawabup siap untuk melakukan debat, moderator acara meminta kedua Cawabup naik ke atas panggung, dan mempersilakan Cawabup nomor urut 01, Farida Hidayati untuk menyampaikan visi dan misinya.
Namun sebelum menyampaikan visi dan misi, Cawabup Farida Hidayati malah meminta Cabup Teguh Haryono untuk naik ke atas panggung.
"Karena ini merupakan pasangan calon, maka saya meminta Mas Teguh Haryono untuk naik ke atas panggung," kata Farida Hidayati.
Permintaan cawabup Farida ini sontak mendapat sorakan riuh dari pendukung Cawabup nomor urut 02 Nurul Azizah.
"Ini debat Cawabup, bukan debat pasangan calon bupati, bilang saja gak berani," ujar salah satu pendukung Cawabup 02 Nurul Azizah.
Alasan Cawabup nomor Farida Hidayati mengajak Teguh Haryono naik ke atas panggung untuk ikut debat perdana karena Farida Hidayati mengacu pada Peraturan KPU (PKPU) nomor 13 dan Keputusan KPU (KKPU) nomor 1363.
Sementara Tim pendukung dari paslon nomor urut 2 mempertanyakan skema debat kepada KPU Bojonegoro saat pembacaan visi-misi paslon Teguh-Farida, yang mana Farida mengajak serta pasangan calonnya.
Reaksi protes dari Tim Paslon nomor urut 2 ke pihak KPU berdampak kegaduhan hingga ricuh. Para pendukung berdiri dan terbawa emosi. Aparat kepolisian langsung siaga diantara tim untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro Robby Adi Perwira menyampaikan, pihaknya pada malam hari itu membuat debat publik untuk memfasilitasi kedua calon menyampaikan visi-misi ke publik.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, apabila acara pada malam hari ini tidak bisa berjalan lancar. Saya minta waktu 10 menit, kalaupun misal tidak bisa berjalan lancar, mohon maaf yang sebesar-besarnya acara pada malam hari ini akan saya hentikan," tutur Robby yang kemudian meninggalkan area lokasi debat.
Dengan tidak kondusifnya acara debat pertama tersebut, KPU Bojonegoro mengambil keputusan untuk menunda kegiatan ini, namun KPU Bojonegoro tidak menyampaikan kapan debat publik akan kembali digelar.
Sekadar diketahui bahwa berdasarkan Berita Acara Hasil Koordinasi mengenai Debat Publik Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro tahun 2024, nomor 312/PL.02.4-BA/3522/2024, tertanggal 24 September 2024, yang dibuat dan ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU Kabupaten Bojonegoro, Ketua Bawaslu Kabupaten Bojonegoro, serta Tim Penghubung Paslon nomor urut 01 dan Paslon nomor urut 02, telah sepakat dengan format debat dari KPU Bojonegoro.
Berdasarkan Berita Acara Hasil Koordinasi mengenai Debat Publik Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro tahun 2024, disebutkan bahwa:
Debat publik akan dilaksanakan tiga kali, dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Debat Publik pertama akan melibatkan calon Wakil Bupati Bojonegoro dalam Pemilihan Serentak 2024;
2. Debat Publik kedua akan melibatkan calon Bupati Bojonegoro dalam Pemilihan Serentak 2024;
3. Debat Publik ketiga akan melibatkan calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro dalam Pemilihan Serentak 2024.
Adapun pelaksanaan debat publik akan dilaksanakan pada:
1. Debat Publik pertama akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 19 Oktober 2024;
2. Debat Publik kedua akan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 1 November 2024;
3. Debat Publik ketiga akan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 13 November 2024.
Selanjutnya, tiga hari jelang pelaksanaan debat, pasangan calon (Paslon) nomor urut 01, Teguh Haryono-Farida Hidayati meminta format debat yang melibatkan Cabup saja dan Cawabup saja, diganti menjadi debat Cabup dan Cawabup. Artinya semua debat harus melibatkan Cabup dan Cawabup.
Namun pasangan calon (Paslon) nomor urut 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah, setuju dengan format yang telah disepakati sebelumnya, sesuai dengan Berita Acara yang telah ditanda-tangani sebelumnya.
Namun hingga pelaksanaan debat pada Sabtu malam (19/10/2024), kedua pasangan calon masih belum menyepakati format debat, hingga akhirnya debat dihentikan. (dra/hen)