- tim tvone - rohmadi
Akses Jalan Utama ke Situs Petirtaan Kuno Sumberbeji di Jombang Diblokir Warga dengan Bambu, Aktivitas Lumpuh Total
Jombang, tvOnenews.com - Akses jalan menuju Cagar Budaya Nasional Situs Petirtaan Kuno Sumberbeji yang terletak di area persawahan di Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, diblokir oleh warga pemilik tanah menggunakan bambu pada Jumat (08/11).
Akibatnya, aktivitas wisata di situs sejarah yang juga menjadi sumber mata pencaharian bagi para pedagang di sekitarnya lumpuh total.
Pembatasan jalan ini sudah berlangsung selama dua pekan, membuat kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat melintas menuju situs wisata sejarah ini.
Para pedagang yang bergantung pada kunjungan wisatawan mengeluhkan dampak buruk yang diakibatkan oleh tindakan ini, dan berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk menyelesaikan sengketa tersebut.
Salah seorang pedagang, Umu Rokhoyah, mengungkapkan kesulitannya sejak jalan utama ditutup, sehingga mata pencahariannya sebagai pedagang dilokasi itu terhambat.
"Karena jalan masuk ke situs ditutup, kami tidak bisa berdagang seperti biasa. Sudah hampir dua minggu kami tidak mendapatkan pemasukan," keluh Umu kepada awak media, Jumat (08/11).
Umu berharap ada kesepakatan antara pemilik lahan dan pemerintah agar akses menuju situs bisa segera dibuka kembali.
"Harapannya portal segera dibuka, pengunjung bisa kembali, dan warung-warung bisa ramai lagi," tambahnya.
Dalam pantauan di lokasi, kondisi situs sendiri juga memprihatinkan. Kolam pemandian di Situs Petirtaan Kuno Sumberbeji terlihat kosong tanpa air. Sementara candi dan beserta situsnya terendam oleh air sehingga candinya nampak dipenuhi lumut.
Seperti yang diketahui biasanya, situs ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Situs Petirtaan Kuno Sumberbeji telah disahkan sebagai Cagar Budaya Nasional oleh pemerintah pusat pada tahun 2022 lalu.
Namun, insiden pemblokiran jalan ini mengancam keberlangsungan situs yang memiliki nilai sejarah penting bagi Kabupaten Jombang tersebut.
Umu berharap Pemerintah segera turun tangan agar kegiatan wisata di Sumberbeji kembali normal dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Sementara itu, Anom Antoro, Pamong Budaya Ahli Muda dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, mengakui belum menerima laporan resmi dari tim juru pelihara situs mengenai masalah ini. Namun, ia memastikan akan segera mengambil tindakan jika laporan resmi sudah diterima.
"Kami memiliki dua juru pelihara disana, namun hingga saat ini belum ada laporan resmi yang masuk. Jika nanti sudah ada laporan, kami pasti akan menindaklanjutinya," jelas Anom. (roi/hen)