- tvOne - rohmadi
Diduga Lakukan Pelecehan dan Tindak Kekerasan, Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah di Jombang Didemo Ratusan Siswa
Jombang, tvOnenews.com - Seorang oknum Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah dari Madrasah Aliyah di Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang di demo oleh ratusan siswanya pada Rabu (13/11) siang.
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan oleh ratusan siswa-siswa yang kesal akan tindakan tidak terpuji dari dua pimpinan tempat para siswa menimba ilmu tersebut.
Diduga Akhmad Syairudin yang menjabat Ketua Yayasan baru sering bertindak arogan dengan cara memukul menggunakan tongkat saat mendidik kedisiplinan siswa. Sementara, oknum Kepala Sekolah berinisial S diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap siswi yang merupakan anak didiknya.
Tindakan tidak terpuji tersebut membuat para pelajar geram dan ingin mereka berdua dicopot dari jabatannya. Para pelajar merasa risih dan kurang nyaman akan tidakan dari oknum petinggi yayasan tersebut.
Dalam pantaun di lokasi, sebanyak ratusan pelajar mendemo MA yang terletak di Kecamatan Mojowarno. Mereka silih berganti berorasi menyuarakan tuntutannya. Tak hanya itu, para pelajar itu juga membentangkan berbagai poster beri isi tuntutan.
Usai berorasi, para pelajar yang demo juga ditemui Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah. Didampingi wali murid, mereka akhirnya menggelar audiensi bersama selama kurang lebih dua jam lamanya.
Mohammad Rifqi Adhim perwakilan dari salah satu siswa tersebut mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh dua oknum petinggi yayasan tersebut sangat mengganggu kenyamanan mereka saat proses belajar mengajar, sehingga pihaknya menuntut agar dua oknum tersebut di copot dari jabatannya.
Pelajar yang akrab disapa Rifqi tersebut juga mengancam akan melakukan aksi mogok belajar bersama semua rekannya jika tuntutannya tidak ditanggapi dan diindahkan.
“Keinginan siswa itu, satu menurunkan jabatan ketua yayasan dan kepala sekolah yang menurut kami itu kurang bermoral. Dari ketua yayasan yang memiliki sikap yang arogan dan kepada sekolah yang memiliki sikap yang kurang bermoral contohnya menyentuh pinggang siswi dan memeluk siswi, sehingga siswi itu merasa risih dan merasa dilecehkan,” ucapnya.
“Dan juga contoh sikap arogan dari ketua yayasan itu pernah memukul siswa dengan tongkat hanya karena siswa tersebut membuang sampah sembarangan,” tambahnya.
Tindakan tersebut juga dibenarkan oleh Fitria salah satu wali murid yang ikut dalam audiensi tersebut. Menurutnya tindakan yang dilakukan oleh ketua yayasan dan kepala sekolah sudah di bawah batas kewajaran.
Menurutnya, dalam pengakuan para siswi terdapat 20 an orang yang mendapatkan pelecehan seksual baik secara verbal maupun non verbal dari oknum kepala sekolah. Hal itu membuat siswi risih dan tidak nyaman jika kedua petinggi yayasan tersebut masih berada di lingkungan sekolah.
“Itu yang nangis-nangis anak perempuan itu tadi karena kepala sekolahnya bertindak tidak baik. Pelecehan dengan cara mencolek-colek sebelah ketiak, punggungnya, dipeluk dan dicolek sebelah payudaranya. Itu keterangan anak-anak sampai nangis-nangis. Tuntutan anak-anak kepada sekolah diturunkan, karena anak-anak takut kalau kepala sekolah ini dipakai begitu,” ujarnya.
Sementara itu, menanggapi aduan dari para pelajar, Akhmad Syairudin yang menjabat sebagai Ketua Yayasan dalam lembaga pendidikan tersebut mengatakan bakal segera menindaklanjuti perkara tersebut dengan membuat tim pencari fakta.
“Jadi untuk yang ketua yayasan, itu bagian dari internal. Jadi tidak bisa. Tapi itu bisa jadi evaluasi yang sangat bagus. Untuk kepada sekolah insya’Allah pihak yayasan akan segera membuat rapat evaluasi. Untuk segera membuat keputusan-keputusan kebijakan yang baru yang lebih baik dan yang adil dan akan membuat tim pencari fakta,” terangnya. (roi/gol)