- tvOne - sandi irwanto
Gegara Nama Sama dengan Pelaku Persekusi Pelajar Menggonggong, Keluarga Owner Valhalla Beri Klarifikasi
Surabaya, tvOnenews.com - Lantaran memiliki nama sama dengan pelaku persekusi pelajar yang disuruh sujud dan menggonggong, keluarga pemilik hiburan malam Valhalla di Surabaya mengklarifikasi jika pelaku bukanlah anaknya.
Pelaku persekusi memiliki nama Ivan Sugiamto, sedangkan owner tempat hiburan malam Valhalla bernama Ivan Kuncoro. Karena viral dan kencangnya anggapan masyarakat, membuat keluarga Ivan Kuncoro terganggu, bahkan enggan mengangkat telpon karena dianggap sebagai pelaku persekusi.
Kasus persekusi pelajar SMAK Gloria 2 Surabaya semakin melebar. Pihak keluarga Ivan Kuncoro yang merupakan pemilik tempat hiburan malam Valhalla di Surabaya melakukan klarifikasi jika anaknya bukanlah Ivan Sugiamto pelaku persekusi pelajar SMAK Gloria 2, yang dipaksa sujud dan menggonggong.
Karena nama yang sama, setelah kasus persekusi pelajar yang dipaksa sujud dan menggongong ini viral, Ivan Kuncoro dianggap sebagai pelaku persekusi, padahal orang yang berbeda. Dimana pelakunya adalah Ivan Sugiamto yang kini telah ditangkap polisi.
Heri Kuncoro, ayah dari Ivan Kuncoro mengaku akibat banyaknya anggapan tersebut, membuat putranya enggan mengangkat telepon, dan pihak keluarga merasa terganggu karena banyaknya pihak yang menanyakan kasus persekusi tersebut.
“Sebenarnya kasus Ivan Sugiamto ini saya banyak yang nelpon temen temen dari Surabaya, temen-temen dari luar kota dan luar pulau. Katanya ada persekusi kepada anak sekolah, saya bilang bukan pak itu bukan anak saya, anak saya adalah Ivan Kuncoro dan yang bersangkutan adalah Ivan Sugiamto, jadi nama depannya aja yang sama ivan,” ungkap Heri.
“Saya klarifikasi untuk semua bahwa itu adalah yang bener anak saya Ivan Kuncoro, tidak terlibat kasus ini. Ivan Kuncoro di Valhalla sebagai penanggung jawab, di operasional semua itu adalah tanggung jawab Ivan,” imbuhnya.
Heri Kuncoro menambahkan, pelaku Ivan Sugiamto memang memiliki saham di tempat hiburan malam Valhalla, namun minoritas hanya 10 persen. Sedangkan saham mayoritas adalah milik putranya Ivan Kuncoro.
Namun karena berita di media sosial kencang berhembus pelaku persekusi adalah pemilik tempat hiburan malam Valhalla, banyak pihak yang menganggap jika pelaku persekusi adalah Ivan Kuncora, padahal bukan, karena orang yang berbeda.
“Setahu saya Ivan Sugiamto bukan owner full ya, dia hanya sebagian kalau saya denger info dari anak saya, dia sahamnya itu minim sekali. Jadi nggak bener kalau ada anggapan Ivan Sugiamto adalah pemilik Valhalla nggak bener itu. Jadi persepsi orang pandangan orang menurut saya keliru,” jelasnya.
“Cuma terganggu mas di telponi terus mas termasuk Ivan (Kuncoro), makanya dia kan nggak mau terima telpon. Termasuk saya sebagai orang tua terganggu sekali,” tambah Heri.
Pihak keluarga ivan kuncoro berharap agar masyarakat tidak menelan mentah-mentah informasi yang beredar khususnya di media sosial, sebelum terkonfirmasi dengan benar. (msi/gol)