- khumaidi
Angin Puting Beliung di Sidoarjo dan Surabaya, Ini Penjelasan BMKG Juanda
Sidoarjo, tvOnenews.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo menyampaikan penjelasan mengenai peristiwa angin puting beliung yang terjadi di Sidoarjo dan Surabaya.
Prakirawan BMKG Juanda Rendy Irawadi mengatakan, angin puting beliung mempunyai ciri-ciri khusus yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
"Angin puting beliung terjadi sebelum terjadinya hujan. Jadi ketika awan itu mengalami fase matang dia akan mengeluarkan sebagian energi berupa hujan dan angin. Angin itu nanti tergantung kondisi lingkungan, yang kemarin terjadi di Sidoarjo dan Surabaya, kondisi lingkungan memungkinkan terjadinya puting beliung," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan ciri akan terjadinya potensi puting beliung.
"Biasanya terdapat pertumbuhan awan comulunimbus, awan berbentuk bunga kol berwarna hitam yang cukup besar, tetapi nanti terlihat di daerah langit ada yang tidak tertutup awan atau masih cerah dan terang, biasanya potensinya cukup tinggi untuk terjadinya angin kencang hingga puting beliung dengan kecepatan angin berkisar antara 20 sampai 45 kilometer per jam," jelasnya.
Menurut Rendy, tempat-tempat yang terjadi puting beliung biasanya di tempat-tempat dengan kondisi terbuka dan luas dengan perbedaan suhu yang cukup signifikan.
"Kejadian puting beliung kemarin dengan keadaan awan memanjang, ada sebagian wilayah yang tidak hujan di dekat situ, kondisi tersebut menyebabkan perbedaan yang signifikan sehingga angin menjadi berputar karena perbedaan suhu dan tekanan sehingga anginnya tidak sama," ungkapnya.