- tim tvone - khumaidi
Ratusan Hektar Tambak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Rusak Diterjang Banjir Rob
Sidoarjo, tvOnenews.com - Ratusan hektar lahan tambak di pesisir pantai timur Sedati, Kabupaten Sidoarjo, rusak diterjang ROB pasang air laut maksimum. Akibatnya petani mengalami kerugian miliaran rupiah.
Hal ini disampaikan oleh Nurkhamim, petani tambak Kalanganyar. Kejadian ini sudah sering terjadi apa lagi kondisi alam yang tidak bersahabat ditunjang dengan masuknya musim hujan dengan kondisi intensitas tinggi, membuat elevasi permukaan air semakin tinggi.
"Ya kondisi ini sudah beberapa tahun terjadi mas, akibat peristiwa jebolnya lahan tanggul di dekat pesisir yang dibiarkan oleh pemiliknya, sehingga kondisi ini memperparah, ditambah naiknya permukaan air laut ke daratan atau rob,” ucapnya.
Nurkhamim juga menambahkan selain di Desa Kalanganyar ini, juga terjadi di tiga desa lainnya, yaitu Desa Tambak Cemandi, Banjar Kemuning dan Segoro Tambak yang letaknya di dekat pesisir pantai, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.
"Di Kalanganyar saja mas, ada ratusan hektar lahan tambak terdampak rob belum di desa sebelah, Desa Tambak Cemandi, Banjar Kemuning, dan Desa Segoro Tambak. Kalau ditotal ratusan hektar mas," ucap Nurkhamim.
Lebih lanjut Nurhamim menjelaskan soal kerugian dirinya hampir seratusan juta rupiah karena ikan yang akan dipanen hilang.
“Kalau ditotal mas ya saya alami kerugian 80 jutaan itu, belum biaya operasional perbaikan tanggul mas yang saya keluarkan 45 juta rupiah. Kalau ditotal kerugian satu petani seratusan juta maka kalau petani tambak di Sedati ini alami kerugian miliaran rupiah mas," tegasnya.
Senada, M Syaikhu, petani tambak Desa Tambak Cemandi, lahanya sudah lama dibiarkan terbengkalai karena tanggul penahan airnya jebol tiga tahun lalu, karena tingginya biaya oprasional.
"Ya saya biarkan mas gimana lagi biaya untuk menutup tanggul gak ada biaya dan besar, sehingga saya hanya melihat lahan saya kayak lautan saya juga tanpa pendapatan pemasukan gak bisa bayar pajak kepada pemerintah juga mas," ucap M Syaikhu.
Para petani ini berharap adanya campur tangan pihak pemerintah untuk mendapat bantuan agar mengerahkan alat beratnya, sehingga tanggul yang jebol segera ditutup. (khu/hen)