Retakan Tanah di Trenggalek Semakin Parah, 119 Jiwa Mengungsi.
Sumber :
  • aris sutikno

Retakan Tanah di Trenggalek Semakin Parah, 119 Jiwa Mengungsi

Kamis, 19 Desember 2024 - 14:00 WIB

Trenggalek, tvOnenews.com - Kondisi tanah gerak yang terjadi di Dusun Depok, Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, semakin parah bahkan saat ini terdapat longsoran yang cukup membahayakan dan berulang sehingga memaksa 119 warga dari 43 kepala keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala pelaksanaan BPBD Kabupaten Trenggalek, Triadi Atmono, saat dikonfirmasi sejumlah media menjelaskan bencana tanah gerak ini mengakibatkan 38 rumah dan satu musola rusak di area seluas 10 hektare. 

Sebagian besar warga terdampak kini mengungsi ke rumah kerabat di Desa Ngrandu, Pringapus, Puru, Sumberbening, dan Wonokerto dengan jumlah pengungsi terbanyak berada di Desa Ngrandu.

“Kami bersama Forpimda sudah turun langsung ke lokasi dan memastikan seluruh warga dievakuasi, baik orang maupun harta bendanya. Dapur umum telah didirikan, dan Dinas Kesehatan menyiapkan tenaga medis untuk memberikan bantuan sewaktu-waktu,” ujar Triadi.

Langkah evakuasi juga dibarengi dengan asesmen oleh tenaga ahli untuk menilai kondisi lahan. Pemerintah menegaskan agar warga tidak kembali ke perkampungan terdampak karena risiko longsor susulan masih sangat tinggi.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek sedang merancang langkah mitigasi jangka panjang, termasuk relokasi bagi warga terdampak. 

"Semua pihak, mulai dari BPBD, Dinas Kesehatan, hingga tenaga ahli, dikerahkan untuk menangani bencana ini secara komprehensif," imbuhnya.

Sementara itu menurut Sulastri salah seorang warga terdampak tanah gerak mengaku trauma setelah longsor susulan yang terjadi kemarin sore. 

“Setelah hujan, longsor terjadi di depan rumah. Saya bersama keluarga langsung lari menyelamatkan diri. Sekarang rumah saya sudah di tepi jurang dan longsor mengelilingi perkampungan,” tuturnya.

Ia kini bersama lima anggota keluarganya tinggal di pengungsian sementara. Namun, ia masih bingung mengenai masa depannya. 

“Kami berharap pemerintah bisa membantu relokasi, karena rumah dan lahan kami sudah tidak bisa ditempati,” tutupnya.

Warga diimbau untuk lebih waspada jika terjadi hujan deras apalagi saat malam hari, dan dilarang untuk kembali ke rumah yang kondisinya sudah tidak layak huni karena membahayakan. (asn/far)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:10
04:24
24:45
05:05
10:53
02:55
Viral