- wawan sugiarto
Jalur Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka, Menhut: Hanya Sampai Ranu Kumbolo
Lumajang, tvOnenews.com – Kabar gembira bagi para pecinta alam dan pendaki gunung, karena jalur pendakian Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, yang hampir 5 tahun terakhir ditutup akibat pandemi, Karhutla hingga peningkatan aktivitas vulkanik dan erupsi Gunung Semeru, akhirnya resmi dibuka pada Senin (23/12/2024) kemarin.
Menariknya, pembukaan ini disampaikan secara langsung oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, usai melakukan pendakian perdana ke Ranu Kumbolo (2.400 Mdpl), bersama Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) beserta jajaran Kementerian Kehutanan.
"Pada teman-teman pecinta alam dan para pendaki gunung, saya ingin memberikan kabar gembira, bahwa per hari ini (Senin, 23/12), jalur pendakian Gunung Semeru secara resmi saya nyatakan secara resmi dibuka,” kata Menhut di Ranu Kumbolo, Senin (23/12).
Menhut menyatakan, bahwa keputusan dibukanya jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa ini diambil setelah melakukan serangkaian kegiatan koordinasi dengan pihak terkait, terutama PVMBG yang menyatakan jalur pendakian Gunung Semeru telah dinyatakan aman.
Upaya lain yang dilakukan pihak pengelola TNBTS adalah dengan melakukan survei hingga pembersihan jalur serta sejumlah sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti rambu penunjuk arah, garis pembatas di jalur yang rawan longsor demi kenyamanan dan keselamatan para pendaki.
“Sebelumnya balai besar sudah berkoordinasi dengan pihak terkait terutama pusat vulkanologi yang menyatakan aman dan merekomendasikan radius aman yakni 3,5 kilometer dari puncak semeru yakni kali mati. Namun meskipun demikian, kita batasi pendakian hanya sampai Ranu Kumbolo saja,” imbuhnya.
Di samping batas pendakian hingga Ranu Kumbolo, TNBTS juga memberlakukan pembatasan jumlah pendaki yakni 200 orang per hari.
“Kuota pendakian tetap diberlakukan yakni 200 orang pendaki dengan sistem booking online. Jadi siapa yang mendaftar dulu, dia juga yang berangkat dulu,” terangnya.
Untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan, Menhut juga mengimbau kepada semua para pendaki untuk mematuhi semua aturan dan tata tertib yang diberlakukan.
“Yang terpenting bagi para pendaki agar selalu mematuhi aturan dan tata tertib. Jangan sekali-kali melanggar dan memaksakan diri melakukan pendakian hingga ke puncak Mahameru,” pungkasnya. (wso/far)