- tim tvone - agus wibowo
Empat Ribu Dosis Vaksin Kadaluarsa, Sembilan Ribu Dosis Menyusul Akhir Bulan ini
Pacitan, Jawa Timur - Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan memperkirakan ribuan dosis vaksin Phizer telah kadaluwarsa, sehingga tidak akan digunakan. Kepala Dinas Kesehatan, dr Hendra Purwaka menjelaskan, saat ini tercatat ada empat ribu dosis vaksin phizer yang sudah kadaluwarsa, sembilan ribu dosis akan menyusul akhir bulan ini.
"Jumlahnya cukup banyak sekitar 4 ribu dosis sudah kadaluarsa pada Januari lalu, sedangkan 9 ribu dosis diantaranya akan kadaluarsa pada akhir Februari 2022 ini, dan diperkirakan tidak akan habis digunakan karena kadaluwarsanya," tegas dr Hendra Purwaka.
Saat ini seluruh vaksin kadaluwarsa tersebut masih tersimpan di gudang farmasi milik Dinas Kesehatan Pacitan. Belum ada tindakan apapun dan masih menunggu arahan dari pemerintah pusat apakah dimusnahkan atau dikembalikan lagi.
dr Hendra Purwaka menambahkan beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya dosis vaksin terancam tak dapat digunakan itu, adalah waktu yang sangat singkat, baik waktu penerimaan maupun batas akhir penggunaannya. Selain itu, suhu penyimpanan yang seharusnya berada di min 25 derajat, tapi gudang farmasi tingkat kabupaten rata-rata memiliki suhu 2 sampai 8 derajat.
"Kemasannya masih bagus dan tidak ada yang rusak. Tanggal kadaluwarsanya masih bulan Juli depan. Masa kadaluwarsa ini karena perlakuan di gudang farmasi untuk penyimpanan vaksin tersebut hanya memiliki suhu 2 - 8 derajat. Jadi vaksin tersebut harus digunakan tidak lebih dalam masa 1 bulan. Seharusnya suhu penyimpanan vaksin pada min 25 derajat," jelasnya.
Berdasarkan faktor itu, Dinas kesehatan Pacitan bersiasat untuk menggunakan vaksin sesuai regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan kementerian kesehatan. Dinas Kesehatan Pacitan mendorong instansi terkait, dalam hal ini kecamatan, kepolisian, TNI dan pemerintah desa, agar terus menggencarkan vaksinasi booster bagi kelompok lansia, sebelum nantinya akan expired pada akhir Februari mendatang.
"Kalau memang masih aman, kecuali sudah pada saat Februari ini atau lewat dari itu, maka kita sudah tidak akan gunakan. Namun tidak bisa serta merta menghabiskan vaksin, harus sesuai SOP yang ada. Karena ini menyangkut kesehatan masyarakat," lanjut dr Hendra.