Pasar Hewan Nganjuk Tetap Beroperasi meski Puskeswan Temukan 54 Sapi Terindikasi PMK.
Sumber :
  • kasianto

Pasar Hewan Nganjuk Tetap Beroperasi meski Puskeswan Temukan 54 Sapi Terindikasi PMK

Selasa, 21 Januari 2025 - 15:57 WIB

Nganjuk, tvOnenews.com - Pasar hewan di Kabupaten Nganjuk masih tetap beroperasi meskipun penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) mengalami peningkatan. Dalam pemeriksaan terbaru yang dilakukan oleh Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Dinas Pertanian dan Peternakan Nganjuk, ditemukan sebanyak 54 sapi yang terindikasi terinfeksi PMK.

Tim Puskeswan Nganjuk, Ari Yudha menyatakan bahwa temuan sapi di pasar hewan merupakan hasil pemeriksaan rutin yang dilakukan terhadap hewan-hewan yang dijual di pasar tersebut.

"Kami melakukan pemeriksaan terhadap sapi-sapi yang masuk ke Pasar Kedondong, Kecamatan Bagor. Dari ratusan sapi yang telah diperiksa, sebanyak 54 ekor menunjukkan gejala PMK," jelasnya.

Meskipun, pasar tetap memutuskan untuk aktivitas operasional, pihak Puskeswan memperketat pengawasan dengan menerapkan protokol kesehatan hewan.

"Setiap hewan yang terindikasi PMK, dilarang masuk ke pasar hewan, hal ini untuk mencegah meningkatnya penyebaran PMK," ujar Ari, Selasa (21/1).

Selain itu, pihaknya juga meningkatkan pengawasan dan edukasi kepada pedagang serta peternak mengenai pentingnya menjaga kesehatan hewan. 

“Alhamdulillah, mereka banyak yang sadar, dan saling menjaga kesehatan ternaknya," ucap Ari.

Pasar Hewan Kedondong, Kecamatan Bagor, Nganjuk beroperasi satu minggu dua kali. Meskipun banyak ditemukan sapi terindikasi terjangkit PMK, aktivitas transaksi jual beli sapi masih relatif ramai.

Pedagang sapi yang datang ke pasar hewan Kedondong tidak hanya dari Nganjuk sendiri, namun juga pedagang dari luar Nganjuk juga ramai.

Untuk antisipasi semakin merebaknya penyakit mulut dan kuku, pihak Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian dan Peternakan Nganjuk, melakukan pemeriksaan setiap sapi yang masuk pasar hewan.

Ari Yudha menambahkan, pihak Dinas Pertanian dan Peternakan Nganjuk juga melakukan penyemprotan disinfektan pada kendaraan yang bermuatan sapi, juga melarang keras hewan yang kondisi terindikasi PMK untuk masuk ke pasar hewan.

Puskeswan mengimbau agar peternak segera melaporkan jika menemukan hewan ternak yang menunjukkan gejala PMK. Diketahui hingga saat ini hewan ternak sapi di Nganjuk yang terjangkit PMK mencapai 400 ekor, sepuluh ekor diantaranya dipotong paksa dan 10 ekor mati. (kso/far)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:19
15:10
01:43
01:18
11:40
02:59
Viral