- tim tvOne/Sinto
Polisi Bubarkan Belasan Orang Gelar Ritual di Pantai Watu Ulo Jember
Jember Jawa Timur - Sekelompok orang kembali melakukan ritual di Pantai Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember pada Sabtu (26/2/2002). Padahal sekitar dua minggu sebelumnya tepatnya Minggu (13/2/2022), sebanyak 11 orang meninggal dunia akibat melakukan ritual yang lokasinya tak jauh dari tempat diadakan ritual hari ini.
Mereka yang meninggal itu merupakan kelompok yang menamakan diri Tunggal Jati Nusantara.
Menurut Kapolsek Ambulu AKP M Ma'ruf, kelompok yang hari ini melakukan ritual berjumlah 18 orang. Namun Ma'ruf memastikan bahwa mereka bukan berasal dari Jember.
"Mereka ini datang dari Nganjuk Jawa Timur, ada sekitar 18 orang," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf menjelaskan, ketika 18 orang tersebut melakukan ritual, ada warga yang melapor kepada pihaknya sehingga aksi itupun akhirnya dibubarkan.
"Tadi anggota pakai toa datang ke lokasi dan meminta kelompok yang melakukan ritual berendam di pinggir pantai itu membubarkan diri," katanya.
Saat diinterogasi oleh petugas, kelompok ini menamakan dirinya dengan Kejawen Kejayan Trimurti.
Menurut Ma'ruf, ini bukanlah kali pertama kelompok ini melakukan ritual di lokasi tersebut.
"Sudah dua kali mereka ini ritual di lokasi itu. Hanya saja kapan pertama kalinya kita belum tahu," katanya.
Ma'ruf mengatakan, tujuan dari kelompok ini melakukan ritual adalah untuk membersihkan diri sekaligus mendoakan 11 pelaku ritual yang sekitar dua minggu lalu meninggal akibat terseret ombak di Pantai Watu Ulo.
"Katanya mendoakan 11 korban meninggal sebelumnya, biar jasadnya langsung keterima gitu," jelas Ma'ruf.
Setelah diinterogasi dan diberikan pemahaman, kelompok itupun akhirnya langsung pulang.
Ma'ruf mengimbau agar masyarakat tidak kembali lagi melakukan ritual apalagi berendam di pantai Watu Ulo.
"Karena ombak di Pantai Selatan ini sulit diprediksi. Tiba-tiba ombaknya datang dan besar," ujarnya.
Ma'ruf juga mengatakan bahwa pihaknya juga akan lebih intens dalam melakukan patroli di sepanjang pantai Watu Ulo, agar tidak ada lagi masyarakat dan kelompok melakukan kegiatan serupa.
"Kita juga meminta kepada masyarakat sekitar pantai agar segera melapor ke kita jika melihat ada orang maupun kelompok yang melakukan ritual di pantai itu," kata Ma'ruf.(Sinto/put)