- tim tvone - wawan sugiarto
Warga Padati Curah Kobokan, Jalur Alternatif Tercepat dari Lumajang ke Malang
"Alhamdulillah, akhirnya bisa nyebrang setelah lebih 3 jam nunggu di selatan. Tadi pagi saya berangkat ke Malang melalui jalur ini dengan lancar. Gak tahunya sekarang banjir dan harus nunggu surut daripada lewat jalur lain," ujar Friksi, warga Pasirian.
Diantara warga yang melintas juga banyak terdapat ibu-ibu sambil menggendong anaknya, yang bernafas lega lantaran bisa melintas dengan selamat.
Tak hanya pengendara motor, ratusan kendaraan roda empat juga ikut mengantri, didominasi kendaraan bak terbuka bermuatan buah salak dan hasil bumi lainnya.
Bagi Fauzi, warga Pronojiwo salah satu pengemudi pick up, mengaku lebih memilih jalur Curah Kobokan daripada harus lewat Ranu Pani maupun Pasuruan untuk mengirim salak.
"Apapun yang terjadi, saya lebih memilih jalur Curah Kobokan daripada jalur lain. Sebab jalur ini lebih cepat dan hemat biaya BBM, kalau banjir ya nunggu surut," tegas Fauzi.
Jalur alternatif Curah Kobokan ini, merupakan jalur tercepat yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang di jalur lintas selatan, pasca jembatan Perak putus total akibat diterjang awan panas Gunung Semeru, 4 Desember 2021 silam.
Meskipun masuk dalam kawasan zona merah, pemerintah tetap memberikan kelonggaran warga dan pengguna jalan untuk bisa melintasi jalur ini, dengan catatan kondisi di lokasi cerah, sedang tidak terjadi hujan apalagi banjir. (Wawan Sugiarto/hen)