- tim tvone - dimas farik
Ratusan Hektar Tanah Terbengkalai, Warga Tuntut Pemerintah Pusat Ambil Alih
Bangkalan, Jawa Timur - Puluhan warga menggelar aksi unjukrasa dan sempat memblokade jalur jembatan Suramadu sisi Bangkalan, Madura. Aksi massa dilakukan lantaran tanah 700 hektar milik warga yang dijual ke perusahaan Semen Madura dengan janji akan dipekerjakan, namun hingga 40 tahun, janji tersebut tak terlaksana.
Ratusan hektar tanah tersebut dibiarkan terbelengkalai. Warga menuntut pemerintah pusat, utamanya Presiden Joko Widodo mengambil alih tanah yang dikuasai oleh perusahaan tersebut.
Aksi puluhan warga awalnya berjalan tertib, namun mereka kemudian bergerak dan sempat memblokade di pintu masuk jembatan Suramadu. Aparat kepolisian yang berjaga, berusaha melakukan pendekatan persuasif, agar warga tidak memblokir jalan dan hanya berdemo di pinggiran badan.
Aksi dilakukan warga sebagai bentuk protes atas 700 hektar tanah yang dipaksa dijual ke PT Semen Madura pada tahun 1981 silam, dengan janji warga akan dipekerjakan di kawasan perusahaan tersebut, namun pada tahun 1985, kawasan yang dikuasai oleh PT Semem Madura telah dipindah tangan ke PT PKHI. Hingga saat ini sudah 40 tahun lamanya tanah tersebut terbelengkalai.
Terbitnya aperpres nomer 80 tahun 2019, terkait janji Presiden Jokowi yang akan menjadikan Bangkalan sebagai kawasan percepatan pembangunan ekonomi di Pulau Madura, harapan tersebut belum terlaksana. Atas kejadian tersebut, warga meminta dan menuntut agar pemerintah pusat, utamanya Presiden Joko Widodo, mengambil alih tanah yang dikuasai oleh perusahaan. Diharapkan tanah tersebut kembali ke warga sesuai dengan peraturan pemerintah.
"PT PKHI yang telah menguasai lahan, sampai hari ini belum ada tanda- tanda pembangunan, sehingga tanah terbengkalai. Sesuai dengan janji Pak Jokowi, tanah yang diterlantarkan bisa diambil oleh negara, dan bisa dikembalikan ke warga sesuai dengan kebijakan dari negara,” ungkap M Syafik, koordinator aksi.
Akibat aksi massa, warga di pintu masuk jembatan Suramadu, jalur arah ke Bangkalan maupun arus lalu lintas sebaliknya dari arah Surabaya sempat tersendat. (Dimas Farik/hen)