- tvone - wawan s
Hampir Setahun, Bantuan bagi Korban Gempa di Lumajang Belum juga Cair
Lumajang, Jawa Timur - Warga di Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, yang menjadi korban gempa bumi bermagnitudo 6,1 belum menerima bantuan Dana Siap Pakai (DSP) untuk membangun kembali rumahnya. Pemerintah Kabupaten Lumajang menyebut masih butuh verifikasi lapangan untuk memastikan penerima bantuan. Padahal, gempa yang berpusat di laut selatan Kabupaten Malang itu sudah terjadi setahun yang lalu, tepatnya pada 10 April 2021.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, mengatakan, Bupati Lumajang Thoriqul Haq sudah menandatangani dana siap pakai dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pembangunan hunian tetap sebesar Rp 67 miliar pada 28 Desember 2021. Saat ini, pihaknya tengah melakukan verifikasi lapangan.
"Tim yang terdiri dari BPBD, PU, dan DPKP sedang melakukan verifikasi teknis akhir," kata Patria, Kamis(10/03/2022).
Patria menuturkan, verifikasi lapangan itu untuk memastikan kesesuaian data sekaligus inventarisir data warga yang telah melakukan perbaikan secara mandiri, termasuk juga status tanah.
"Pembangunan rumah ini kan dilakukan di tempat asli rumah tersebut sebelum diguncang gempa, bukan tempat baru jadi perlu diverifikasi," jelasnya.
Total, 1.103 rumah warga di Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo rusak akibat gempa tersebut. Mulai dari rusak ringan, sedang, hingga rusak berat. Mengenai proses rekonstruksinya, Patria menyebut akan dilakukan secepatnya dengan mendahulukan rumah warga yang rusak berat. Bagi yang belum dilakukan penanganan apapun, pihak BPBD dan dinas terkait akan membuatkan gambar denah teknis sesuai dengan dana bantuan yang diterima.
"Kita dahulukan yang alami rusak berat dulu baru yang lain menyusul. Bagi yang belum ada penanganan, tim akan buatkan gambar denahnya," tambahnya.
Patria menjelaskan, dana bantuan perbaikan rumah tersebut akan diterima langsung oleh warga terdampak melalui rekening bank. Namun begitu, warga hanya bisa menggunakan uang bantuan tersebut untuk kebutuhan pembangunan rumah.
"Uangnya nanti cair lewat rekening bank pribadi, tapi kita kawal ketat agar uang tersebut digunakan untuk perbaikan," pungkasnya.
Sementara itu, Tini Riyadi (53) salah satu korban terdampak gempa di Dusun Krajan Desa Sidomulyo kecamatan Pronojiwo, mengaku hingga saat ini hanya baru dibuatkan rekening bank, yang bukunya masih di simpan BNPB karena belum ada pencairan.
"Sampai hari ini, saya dan mungkin semua korban terdampak khusus wilayah Kecamatan Pronojiwo hanya baru dibikinkan nomor rekening saja, bukunya masih disimpan BNPB, " jelas Tini saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Ditanya kapan cairnya, Tini mengaku juga belum tahu pasti. Namun beberapa hari yang lalu sempat dipanggil ke kantor Camat Pronojiwo dan diberi penjelasan kalau tim masih melakukan verifikasi, di wilayah desa Kali Uling Tempursari.
"Beberapa hari yang lalu informasinya kita disuruh nunggu tim verifikasi menyelesaikan tugas di kali Uling, namun sampai sekarang belum juga muncul, "keluh Tini.
Tini berharap, dana bantuan yang informasinya sebesar Rp. 50.000.000, bagi rumah yang mengalami kerusakan dengan kategori parah/ berat, segera dicairkan, agar bisa digunakan untuk membangun rumahnya. Selama ini, Tini mengaku tinggal di rumah kontrakan dengan biaya sendiri, sementara sebagaian warga lainya tinggal di huntara. (Wawan Sugiarto/rey)