- tvone - miftakhul erfan
Berkah Ramadhan, Permintaan Cincau di Magetan Naik 70 Persen
Magetan, Jawa Timur - Bulan Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha janggelan atau cincau hitam di Magetan. Seperti yang dialami Suwarni (60), warga Desa Tanjungsari Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan, Kamis (7/4/2022). Diawal bulan puasa ini jumlah permintaan janggelan di tempatnya meningkat hingga 70 persen dibanding bulan sebelumnya.
Jika bulan sebelumnya hanya memproduksi 30 -50 ember perminggunya, di bulan puasa ini pesanan mencapai 200-300 ember setiap harinya. Sehingga Suwarni terpaksa mengerahkan anggota keluarganya untuk ikut membantu, sebagai tambahan tenaga baik di bagian produksi maupun pengemasan.
“Ya Alhamdulillah mas permintaan meningkat hingga 70 persen, kalo hari biasa kita masaknya seminggu sekali itu pun cuman buat 30-50 ember janggelan saja. Tapi sekarang, sejak awal puasa kemarin kita setiap hari masak, dan bisa memproduksi 5 kwintal daun janggelan dengan hasil 200 hingga 300 ember,” ujar Suwarni.
Tak hanya itu, omzet penghasilannya pun juga meningkat tajam. Dari jumlah produksi 50 an ember janggelan perminggu dia dapat penghasilan kotor 2,5 juta rupiah. Sementara dengan kondisi saat ini, dia bahkan dapat memperoleh penghasilan kotor 8 hingga 10 juta rupiah perhari.
“Untuk omzet Alhamdulillah meningkat mas, ya total bisa 8 juta rupiah perhari tapi itu kotor ya belum dipotong pegawei sama bahan bakunya,” kata Suwarni.
Namun karena masih dalam masa pandemi, Suwarni membatasi jumlah produksi cincaunya maksimal 500 ember perhari, sehingga banyak pesanan yang dari luar kota terpaksa di tolak atau menunggu produksi berikutnya. Tak hanya itu harganyapun tidak ada kenaikan.
“Untuk harga tidak naik mas, jadi untuk ember kecil itu 25 ribu rupiah, sedangkan yang ember besar 50 ribu rupiah. Sedangkan penjualanya selain di lokal Magetan ini juga tersebar di Madiun, Pacitan dan Bojonegoro,” pungkasnya.
Selain karena harga bahan baku daun janggelan yang ia datangkan dari hutan wilayah Ponorogo dan Pacitan tidak naik, Suwarni juga beralasan tidak menaikkan harga karena kondisi masih pandemi, dimana ekonomi masyarakat saat ini masih lesu.
Diketahui, cincau hitam sendiri merupakan makanan olahan sejenis agar-agar yang biasa dijadikan sebagai pelengkap berbagai minuman, diantaranya es dawet, es campur serta berbagai minuman lainya saat berbuka puasa, sejak turun-temurun.
Jumlah produksi janggelan ini dipastikan masih akan terus meningkat hingga lebaran mendatang. Selain dijual, Suwarni juga sering berbagi cincau gratis kepada warga di sekitar rumah produksinya, dan juga menyediakan stok untuk oleh-oleh khas lebaran bagi saudara dari luar kota. (Miftakhul Erfan/rey)