- tvone - zainal azhari
Gulai Maryam Kuliner Khas Ampel, Sajian Menu Berbuka untuk Kembalikan Stamina
Surabaya, Jawa Timur - Gulai maryam, sebuah cita rasa menu masakan pernakan Arab. Gulai kambing berkuah kacang hijau disajikan dengan roti maryam atau roti chanai, merupakan menu makanan favorit khas kampung Ampel (Kampung Arab) yang melegenda.
Saat anda memasuki Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya , anda akan melihat deretan kedai kaki lima yang hampir seragam, menawarkan menu gulai maryam yang sangat populer dan terkenal disini.
Rasa penasaran anda akan semakin tajam, saat menyusuri perkampungan Arab dan mulai mencium aroma khas masakan timur tengah kaya rempah.
Saat anda singah, anda tak akan menunggu lama, penjual akan segera menghantarkan, satu porsi Gulai kambing bersanding kuah kacang hijau disajikan dengan 2 irisan roti chanai, serasa sedikit menjawab rasa penasaran, kenapa roti khas timur tengah ini di Surabaya disebut roti maryam.
Masakan lezat melegenda ini diyakini dapat menambah stamina terutama saat berpuasa, kandungan kuah kacang hijau tanpa santan dengan daging kambing bercampur minyak samin (lemak unta) dari roti maryam, mampu mengembalikan energi saat berbuka puasa.
“Gulai ini sehat tidak ada santanya hanya daging kambing dan kacang hijau enak banget cocok dimakan habis buka puasa bisa mengembalikan stamina, “ tutur Mohamad Rifai (60) warga lokal Ampel yang sering makan di kedai gulai maryam.
Setiap Ramadhan pembeli berdatangan dari seluruh penjuru kota surabaya baik dari para peziarah makam sunan ampel, maupun warga luar kota yang penasaran ingin merasakan gulai khas Ampel ini.
“Saya warga Wonorejo Pasuruan, saya baru pertama kali makan masakan ini bersama istri ternyata gulenya enak sekali rotinya juga enak,“ kata Wahyudi warga Pasuruan.
Gulai maryam adalah masakan yang mulanya dipopulerkan oleh keluarga Ba’agil peranakan Yaman dari Hadramout, di awal tahun 80an di jalan Sasak Surabaya .
Setelah meninggal di tahun 90an keluarganya tidak melanjutkan usahanya dan kemudian di lanjutkan oleh salah satu juru masaknya, seorang wanita madura yang konon bernama Maryam.
“Usia saya sudah 72 tahun saya sejak sekolah SMA sering makan disini dulu ini yang jual orang arab Yaman, setelah meninggal dilanjutkan oleh pembantunya (juru masak) orang madura yang namanya Maryam,” tutur Afandi penikmat gulai maryam.
Rosidah salah satu pemilik kedai Gulai Maryam yang terbesar di kawasan Ampel menuturkan jika dirinya adalah generasi ke lima dari nenek Maryam.
“Alhamdulillah sudah 40 tahun, saya generasi ke lima dari nenek maryam. Di Ampel ini ada sekitar 5 kedai, itu semua anak cucu nenek Maryam,“ kata Rosidah.
Untuk satu porsi menu gulai maryam anda tak perlu merogoh kocek dalam. Semangkuk Gulai kambing dengan kuah kacang hijau, serta dua potong roti maryam, lengkap dengan segelas minuman hangat , kopi rempah atau teh wangi (melati) khas Ampel bisa anda tebus dengan harga Rp 22.000 saja.
“Setiap hari seluruh kedai Gule Maryam di Ampel hanya buka dari pukul 17;00 hingga pukul 01;00 dini hari,“ pungkas Rosidah. (Zainal Azhari/rey)