- tvone - Wawan Sugiarto
Wabah PMK Makin Merajalela, Peternak Panik hingga Terpaksa Jual Sapi dengan Harga Murah
Lumajang, Jawa Timur - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang makin merajalela di Kabupaten Lumajang kian membuat para peternak panik dan khawatir hingga ada yang memutuskan menjual ternak mereka dengan harga murah.
Pasalnya, hingga saat ini wabah PMK tingkat penyebarannya tampak makin tak terbendung.
Data terakhir Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Lumajang, wabah PMK telah menyebar di 10 Kecamatan dari 21 Kecamatan yang ada, dengan total jumlah ternak yang terpapar sebanyak 337 ekor. Bahkan kasus kematian telah mencapai 5 ekor.
Panik dengan kondisi wabah PMK ini, sejumlah peternak terpaksa memilih jalan pintas dengan menjual ternak mereka yang sakit dengan konsekuensi harga murah.
Seperti yang dilakukan oleh Ain Fitria Lestari, warga Dusun Basuki Blok Darungan Desa Nguter Pasirian ini terpaksa menjual satu dari empat ternaknya yang terinfeksi PMK.
"Saya punya sapi 4 ekor, sakit semua jadi yang satu sama bapak terpaksa dijual, " kata Ain saat di temui di rumahnya, Kamis (12/5).
Pilihan menjual ternak ini sengaja diambil karena takut sapi tiba-tiba mati seperti milik tetangganya.
"Lakunya sangat murah sekali, kalau sehat bisa laku Rp 18 juta, tapi kemarin cuma laku Rp 12 juta saja, " pungkasnya.
Pantauan di lapangan, dalam beberapa hari terakhir upaya memutus mata rantai penyebaran virus PMK ini telah dilakukan petugas terkait dengan cara penyemprotan cairan disinfektan, serta pemberian obat seadanya sambil menunggu vaksin datang.
Di samping itu, para peternak juga melakukan berbagai upaya di antaranya melakukan karantina ternak, pemberian ramuan tradisional seperti kunyit, dan air kelapa muda dicampur telur ayam kampung. (wso/bel)