- tim tvOne - Wawan Sugiarto
Jembatan Gladak Perak Ditarget Selesai Desember 2022
Lumajang, Jawa Timur - Masyarakat Lumajang sebenarnya masih membutuhkan akses penghubung Candipuro ke Pronojiwo. Banyak warga berharap Jembatan Gladak Perak yang rusak diterjang erupsi Gunung Semeru awal Desember 2021, bisa segera terbangun kembali. Ini disebabkan karena akses jembatan gantung darurat masih terlalu sempit. Bahkan ruas jalannya tidak bisa dilintasi oleh roda empat.
Keluhan ini paling banyak datang dari sopir bus yang dulunya beroperasi di jalur Lumajang-Malang dengan melewati kawasan Perbukitan Piket Nol. Nasib mereka saat ini tidak bisa maksimal untuk mengoperasikan bus. Jarak tempuh yang dilalui bus dari arah Lumajang berhenti hanya sampai di Pasar Candipuro. Sedangkan, bus dari arah Malang berhenti di Pasar Pronojiwo.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.5 BBPJN Jawa Timur-Bali Rizal Sanaba mengatakan, saat ini tengah mengupayakan percepatan pembangunan Jembatan Gladak Perak. Selama cuaca bersahabat para pekerja bekerja lembur dari siang hingga malam hari. Pondasi jembatan kini sudah dibangun dari sisi Candipuro maupun Pronojiwo.
Pembuatan pondasi jembatan menggunakan teknik Borephile. Teknik Borephile adalah teknik pengeboran tanah dengan kedalaman tertentu, kemudian di dalam tanah diisi dengan tulang besi dan cor beton. Metode ini dipilih supaya pondasi bisa lebih kuat menopang jembatan.
"Dua minggu lalu sudah dilakukan pengujian. Untuk badan jembatan nanti akan ada beberapa metode yang diusulkan akan rangka baja dari atas atau dimodel seperti jembatan gantung. Ini masih kami bahas bersama," kata Rizal, Selasa (31/5/2022) siang.
Kajian ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi bahaya banjir lahar. Rancangan jembatan sengaja dibuat kokoh dan material sengaja dibuat jauh dari jangkauan luapan banjir lahar, agar insiden runtuhnya jembatan tidak kembali terulang.
Menurutnya, sejauh ini seluruh proses pembangunan berjalan lancar, suplai material juga masih berlangsung secara aman. Hanya saja, kendala yang paling sering menghambat pengerjaan, yakni tebing perbukitan sering kali terjadi longsor. Sempat beberapa waktu lalu bongkahan batu jatuh di tempat para pekerja proyek bekerja.
"Semua aman. Hanya saja proyek kami kan bersebelahan dengan akses jembatan darurat. Kemungkinan jika nanti ada pengerjaan penggalian akses jalan akan ditutup hitungan jam," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, memang menjadi prioritas dalam penanganan dampak erupsi Gunung Semeru. Proyek ini ditarget harus selesai Desember 2022 mendatang.(wso/mg4/chm)