- tim tvone - wawan sugiarto
Ruang Kelas Belum Segera Diperbaiki, Puluhan Siswa Kelas I dan VI, masih Belajar di Tenda Darurat
Lumajang, Jawa Timur - Puluhan siswa kelas I dan IV Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Kertowono, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, hingga saat ini masih tetap mengikuti proses belajar mengajar di dalam tenda darurat.
Hal itu dikarenakan, pihak sekolah belum mendapatkan kepastian terkait perbaikan atau renovasi dua ruang kelas mereka yang rusak, sehingga puluhan siswa terpaksa harus mengikuti kegiatan belajar mengajar di tenda darurat hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Damsu, salah satu guru SDN Kertowono 4 mengatakan, bahwa siswanya terpaksa belajar di tenda darurat sejak dua bulan terakhir, setelah bangunan kelas rusak diguncang gempa bumi dua tahun silam. Ruang kelas sudah tidak layak digunakan lagi, akibat bagian atapnya rawan runtuh, sehingga membahayakan keselamatan siswa.
"Sudah 2 bulan lebih, anak-anak belajar di tenda darurat bantuan dari Dinas Pendidikan, akibat ruang kelas rusak kenagempa bumi," kata Damsu, saat ditemui pada jam istirahat sekolah, Jumat (3/6).
Lebih lanjut Damsu menjelaskan bahwa sebelum mendapatkan bantuan tenda, siswa terpaksa harus belajar di teras kelas lain yang atapnya masih kokoh, sehingga tidak membahayakan anak didiknya.
"Dulu sebelum dapat bantuan tenda, anak-anak terpaksa harus belajar di teras yang sudah barang tentu sangat tidak nyaman," imbuhnya.
Meskipun sudah ada bantuan tenda darurat, ternyata hal itu tak mampu membuat kegiatan belajar mengajar berlangsung secara maksimal. Sebab, selain harus berbagi tenda dengan kelas lain, apalagi pada saat hujan, kondisi tenda otomatis tergenang air dan becek.
"Sangat tidak nyaman sekali, apalagi saat turun hujan ya terpakaa saya pindahkan ke teras lagi, kasihan anak-anak, semoga segera direnovasi," pungkasnya.
Meskipun harus belajar dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana ini, ternyata tidak menyurutkan semangat siswa yang ingin terus mengikuti proses belajar mengajar secara tatap muka.
"Sebenarnya sedih, tapi mau gimana lagi, saya harus tetap belajar. Semoga sekolahnya segera dibangun lagi yang lebih bagus,” ujar Firman, salah satu siswa kelas 4.
Saat ini, pihak sekolah sudah mengajukan proposal perbaikan 2 ruang kelas kepada Dinas terkait, diharapkan untuk segera merealisasikan janjinya untuk melakuan renovasi dalam beberapa bulan ke depan. (wso/hen)