- tim tvone - aris sutikno
Ruang Kelas Ambruk, Puluhan Siswa Belajar di Perpustakaan
Ponorogo, Jawa Timur - Ruang kelas belajar puluhan siswa di SDN 2 Dayakan, Kecamatan Badegan, ambruk. Para siswa terpaksa belajar di ruang perpustakaan.
Ambruknya atap ruang kelas V sekolah yang berada di Dukuh Kliyur, Desa Dayakan, terjadi pada Kamis (02/06) sore. Ketika itu hujan deras mengguyur kawasan setempat, usai Magrib atap bangunan yang berusia 27 tahun ini ambruk. Beruntung saat kejadian sekolah dalam kondisi sepi sehingga tidak ada korban jiwa.
Kepala Sekolah SDN 2 Dayakan, Suroso mengaku, tidak tahu pasti kejadian ambruknya atap ruang kelas ini, lantaran ia saat itu berada di rumah, dan mengetahui kejadian ini dari foto yang dikirim lewat pesan Whats App warga sekitar.
"Posisi hujan disini, sore sekitar habis hujan maghrib, saya dapat kiriman gambar, saya gak tau jam 3-4 sore, habis hujan itu," ujarnya, Selasa (07/06).
Suroso mengaku, sebelum ambruk ia telah mengosongkan ruangan kelas V dari aktifitas belajar mengajar. Pun dengan ruang kelas VI lantaran atapnya sudah melengkung dan rawan roboh.
"Seluruh anak saya pindahkan ke perpustakaan. Kelas V ada 20 anak dan kelas VI ada 9 anak. Sudah sekitar 2 mingguan di perpustakaan. Sementara jadi satu dulu belajarnya 2 kelas ini. Untuk pemisah kelas kita kasih lemari," ungkapnya.
Soroso mengaku, pihaknya sempat mengajukan perbaikan sekolah dengan 64 siswa ini tahun 2021 lalu ke Dindik Ponorogo, lantaran kerangka atap ruang kelas banyak yang lapuk, namun tidak direspon.
"Pengajuan rehab tahun 2021. Pembenaran atap proposal. Total atap, sama bangku banyak rusak, tapi belum terealisasi," akunya.
Sementara itu, Kepala Dindik Ponorogo Nurhadi Hanuri berdalih, pihaknya belum menerima laporan terkait ambruknya atap SDN 2 Dayakan itu. Terkait perbaikan bangunan yang ambruk, pihaknya akan melakukan pendataan dan perbaikan akan diusulkan pada Perubahan APBD 2022 atau tahun 2023 mendatang.
"Untuk Dayakan kami belum dapat laporan, yang mendapat laporan yang di Sampung. Dayakan kerusakannya cukup parah nanti akan menerjunkan pihak terkait kondisi realnya seperti apa. Untuk anggaran tahun sudah lewat, prosesnya tetap tahun selanjutnya, apakah PAK atau apa nanti (2023)," pungkasnya. (asn/hen)