- Tim tvOne/Muhammad habib
Bawa Kambing, Warga Gresik Desak Oknum DPRD Terlibat Pernikahan Manusia dengan Kambing Dipecat
Gresik, Jawa Timur - Puluhan warga Gresik yang mengatasnamakan aliansi Warga Cerdas (WC) melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Gresik, Rabu (8/6/2022).
Dalam aksinya, mereka menuntut dua oknum anggota DPRD dari Partai Nasional Demokrat ( Nasdem) Gresik yang terlibat dalam pusaran ritual pernikahan antara manusia dan seekor kambing betina di Pesanggrahan Ki Ageng, Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng ditindak tegas dan dilakukan pemecatan.
“DPRD Gresik harus menindak tegas pada oknum anggota dewan yang terlibat pernikahan manusia dan kambing, karena menurut kami itu bukan sebatas untuk konten tiktok atau YouTube saja, tapi itu sudah masuk ritual yang menyimpang,” ungkap Abdullah Syafii dalam orasinya.
Syafii menganggap bahwa kasus ini adalah preseden terburuk sepanjang sejarah di Greaik, Jawa Timur, bahkan Indonesia. Karena itu, pihaknya melakukan aksi demo untuk memberikan pesan moral kepada para wakil rakyat agar bisa menjaga moral dan prilakunya.
"Ini preseden buruk. Sebab perkawinan manusia dengan hewan ini ada berlangsung dan terjadi karena di inisiasi oleh oknum wakil rakyat. Jika mereka mengatakan konten adalah alibi karena publik marah. Kemudian meminta maaf adalah bentuk pengakuan mereka bersalah. Bagi kami ini bukan konten bukti buktinya jelas. Maka kami meminta agar diproses sampai ke pidana dan dilakikan proses PAW agar marwah wakil rakyat kembali bersih," tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan koordinator aksi, Sahruddin, menurutnya keterlibatan dua oknum anggota DPRD perlu ditindak tegas. Apalagi, kasus ritual pernikahan manusia dan kambing telah mencoreng nama baik Gresik yang terkenal dengan sebutan Kota Santri.
“Kami sangat menyayangkan anggota DPRD Gresik yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat justru terlibat, maka ini harus ditindak tegas oleh DPRD melalui badan kehormatan (BK), bila perlu copot oknum anggota DPRD Gresik itu.” Ungkapnya.
Usai satu jam lebih berorasi, perwakilan masa aksi akhirnya diterima oleh Ketua DPRD Gresik Muh Abdul Qodir, Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan dan Wakil Ketua DPRD Gresik Nurhamim. Pertemuan pun berlangsung di ruang rapat pimpinan DPRD Gresik.
Kepada perwakilan massa aksi, Ketua DPRD Gresik menyatakan telah menunjuk Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) menggantikan Muhammad Nasir. Alasannya, Nasir atensi warga Gresik untuk di proses secara hukum tersebut.
"Kasus ini menjadi atensi masyarakat Gresik, sehingga kami akan mengambil alih agar tidak terjadi konflik kepentingan karena ketua BK diduga terlibat dalam kasua ini. Nanti akan di Pimpin oleh Pak Minid Riswan Wakil Ketua yang membidangi BK," kata Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir.
Ditegaskan Qodir, pihaknya akan melakukan proses sidang kasus ini secara terbuka dan transparan. Karena kasus ini dianggap sebagai kasus yang bisa merusak citra masyarakat Gresik dan sekaligus merusak citra wakil rakyat.
"Tentu kita sebagai wakil rakyat juga ikut malu karena ada anggota DPRD yang terlibat dalam kasus ini. Tetapi apapun yang saat ini ramai di tengah masyarakat kami harus tetap menunggu hasil dari proses penegakan kode etik yang kami miliki. Kami harus tetap mengatakan bahwa masih dalam level dugaan," tuturnya.
Senada dengan Abdul Qodir, wakil ketua DPRD Gresik, Mujid Ridwan yang bakal memimpin proses pengungkapan kasus pernikahan jahiliyah, meminta seluruh masyarakat untuk ikut berpaetisipasi memberikan bukti bukti berupa video mauoun berita untuk dijadikan bahan sidang kode etik.
"Kami meminta masyarakat andil memberikan bukti bukti sebagai bahan kami untuk mengungkap kasus ini. Kami akan terbuka dan transparan agar kasu ini menjadi terang benderang, " pungkasnya.(mhb).