Aktifitas Petani Tembakau Di Desa Kaliwungu Lumajang.
Sumber :
  • Tim tvOne/Wawan Sugiarto

Cuaca di Lumajang Tak Menentu, Petani Tembakau Terancam Gagal Panen 

Sabtu, 18 Juni 2022 - 13:04 WIB

Lumajang, Jawa Timur - Akibat cuaca yang tidak menentu melanda Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dalam satu bulan terakhir, menyebabkan para petani tembakau was-was terancam alami gagal panen

Kartiyo (58), petani Dusun Sumberejo Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang mengatakan kondisi cuaca yang tidak menentu membuatnya terlambat menanam tembakau. 

Sebab, tanaman tembakau tidak bisa bertahan di tanah yang basah. Sementara akhir-akhir ini masih sering terjadi hujan lebat. 

"Saat ini memang lagi salah mongso (salah musim), kalau biasanya kan lahan yang menunggu bibit, lah ini karena cuaca seperti ini jadi bibit yang menunggu lahannya," kata Kartiyo di sawahnya, Sabtu (18/6/2022). 

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang Dwi Wahyono mengatakan, permintaan tembakau kepada petani Lumajang meningkat. Pada musim tanam kali ini setidaknya sudah ada dua perusahaan besar yang menggantungkan kebutuhan bahan baku pembuatan rokok pada petani Lumajang. 

Perusahaan pertama yakni PT Indonesia Dwi Sembilan (IDS) dan PT Alliance One Indonesia (AOI) juga kembali mengajak bekerjasama. Lahan seluas 500 hektare pun kini ditanami tembakau kedua perusahaan tersebut. Namun, karena  kemarau basah terjadi, sampai saat ini baru 10 persen petani yang melakukan penanaman tembakau. 

“Target paska panen maksimal berakhir bulan Desember. Tetapi petani belum bisa tanam karena terkendala hujan. Kalau masih sering hujan, lahannya tidak bisa diolah. Hitung-hitungan masa tanam, bulan Juni ini harusnya sudah 60 persen petani melakukan penanaman tembakau. Nah sekarang masih 10 persen,” katanya. 

Minimnya petani yang berani menanam dalam kondisi cuaca yang tidak pasti disebabkan karena memiliki resiko kegagalan yang cukup besar. 

Secara kuantitas produksi, pengaruh cuaca tidak akan mengurangi jumlah daun yang tumbuh. Tapi secara kualitas akan menurun. Sehingga berdampak pada harga jualnya. 

"Karena harga ditentukan saat menjelang panen, petani ini khawatir merugi kalau kualitasnya menurun," tambahnya. 

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Hairil Diani, saat dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan, target hasil panen tembakau tahun ini mencapai 850 ton. 

"Kalau PT IDS itu biasanya butuh tembakau kasturi rajangan. Sedangkan PT AOI itu butuh tembakau white burley,” pungkasnya. (wso/mii)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:26
03:05
02:07
07:58
04:33
06:45
Viral