seorang jemaah kloter 33 asal Mojokerto, naik haji puluhan kali.
Sumber :
  • tim tvone - sandi irwanto

Seorang Jemaah Haji Kloter 33 Asal Mojokerto, Berhaji Puluhan Kali, Ini Kisahnya

Selasa, 28 Juni 2022 - 18:55 WIB

Surabaya, Jawa Timur - Haji atau menjadi tamu Allah ke tanah suci adalah dambaan semua muslim di dunia. Untuk mewujudkannya, banyak yang melakukan beragam cara, mulai menabung selama puluhan tahun, sampai membayar ratusan juta rupiah untuk bisa segera berangkat ke tanah suci.

Akan tetapi, ada juga orang-orang yang berkesempatan menjadi tamu Allah berpuluh kali atau ratusan kali, termasuk diantaranya adalah Hj Jauharoh Said, seorang jemaah dari kloter 33 asal Mojokerto.
 
"Alhamdulillah hingga saat ini saya sudah berhaji sebanyak 20 kali dan berumroh ratusan kali," tuturnya.

Kesempatan berhaji berkali-kali ini karena Jauharoh menjadi pembimbing ibadah di KBIH yang ia miliki. Jauharoh menuturkan, meskipun sudah berkali-kali menjadi tamu Allah namun dalam setiap keberangkatannya selalu saja ada ujian.
 
"Kalau istilah jawanya, gak pinter-pinter. Selalu saja ada masalah. Namanya saja mengharap surganya Gusti Allah, pasti tidak mudah," tutur wanita yang pernah mengajar di SMP Negeri ini.

Sebagai pembimbing di KBIH, Jauharoh punya tanggung jawab membimbing semua jemaah baik laki-laki maupun perempuan.
 
"Meskipun saya wanita, tapi saya membimbing semua jemaah saya tanpa membeda-bedakan," ujarnya

Menurutnya, keberadaan pembimbing wanita sangat bermanfaat bagi jemaah haji wanita.
 
"Mungkin di sana nanti ada jemaah yang datang bulan, menjaga mahram, kita membimbing adab kesucian mereka," terangnya.

Jauharoh menceritakan awal mula dia menjadi pembimbing haji.
 
"Sebelum saya mulai menjadi pembimbing ibadah haji pada tahun 2001, saya sudah pernah berhaji dua kali. Saat itu KBIH masih sedikit sekali, belum seperti sekarang. Dari pengalaman saya, jumlah petugas dari pemerintah dengan jumlah jemaah di tiap kloter sebenarnya masih sedikit jumlahnya. Butuh pembimbing yang membantu jemaah selama prosesi rangkaian ibadah haji," jelasnya.
 
Dari pengalaman tersebut, wanita yang dulu berprofesi sebagai guru Pendidikan Agama Islam ini ingin memberikan ilmu yang ia miliki.
 
"Yang berangkat haji itu macam-macam orangnya. Tidak semuanya bisa ngaji, tidak semuanya ngerti agama. Kami mengajarkan jemaah haji yang mana rukun haji, yang mana sunnah yang mana wajib, sehingga jemaah haji bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan benar," terang wanita yang mulai merintis usaha KBIH nya ini dengan cara door to door.

Jauharoh pun akhirnya bersama almarhum suaminya bertekad memberikan bimbingan ibadah haji. Ia sendiri sangat menikmati tugasnya tersebut karena dia memang menyukai dunia pengajaran. 

Dari pengalamannya selama ini yang paling membutuhkan perjuangan adalah melayani jemaah yang sakit atau sudah tua tanpa pendamping.
 
"Kalau musim haji sebelum-sebelumnya banyak jemaah usia 70 tahun ke atas. Itu butuh layanan ekstra, karena kita harus sabar dan perhatian penuh," terangnya. (msi/hen)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:12
01:05
01:25
02:22
01:22
01:43
Viral