- tim tvone - dimas farik
Jelang Idul Adha, Pemprov Jawa Timur Siapkan 1000 Juleha (Juru Sembelih Halal)
Bangkalan, Jawa Timur - Jelang hari raya Idul Adha, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan Juru Sembelih Halal (Juleha). Hal ini dilakukan untuk memberikan jaminan penggunaan hewan kurban dalam kondisi sehat dan disembelih secara halal.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang diwakili oleh Asisten Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jatim, Sjaichul Ghulam saat apel akbar 1000 Juleha di alun-alun Bangkalan mengatakan, terdapat aturan hewan kurban yang layak disembelih, apalagi saat ini wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih banyak terjadi di berbagai daerah.
"Aturan itu diantaranya, memilih hewan yang sehat dan yang memiliki gejala sakit ringan. Untuk hewan kurban yang memiliki gejala berat namun sembuh sebelum hari raya juga bisa disembelih. Sedangkan yang dilarang yakni, hewan kurban dengan gejala berat, contohnya bagian kuku lepas dan pincang atau cacat," jelasnya, Kamis (30/6).
Lanjutnya, tim Juleha nantinya akan dibekali aturan tersebut, sehingga saat Idul Adha berlangsung tidak ada hewan kurban dalam posisi cacat yang disembelih. Tak hanya itu, tim Juleha juga dibekali ilmu penyembelihan secara halal dan bersertifikasi.
"Adanya tim Juleha ini untuk memberikan rasa aman pada masyarakat untuk mengkonsumsi daging sapi atau kambing," tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPP Juleha Indonesia, Petrus Hariyanto menyebutkan, pemilihan Bangkalan sebagai lokasi apel akbar karena jumlah hewan ternak dari Bangkalan cukup banyak, sehingga perlu dilakukan sosialisasi penyembelihan halal.
"Hewan ternak dari Bangkalan cukup banyak, sehingga harus diimbangi dengan jumlah juru jagal halal yang bersertifikasi. Selain itu, selama ini banyak juru sembelih memang berasal dari Madura, sehingga pembekalan ini perlu diberikan," terangnya
Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron menambahkan, meski sapi terpapar PMK, dagingnya tetap bisa dikonsumsi dengan cara memasak yang benar.
"Ada hewan yang sakit, jangan konsumsi bagian kepala, kaki, dan jeroan. Sementara dagingnya tetap aman untuk dikonsumsi. Jadi masyarakat tak perlu takut maupun khawatir mengkonsumsi daging sapi dan kambing," jelasnya. (fds/hen)