- tim tvone - dimas farik
Seorang Ibu di Sampang Tinggal bersama 2 Anak dan 2 Cucu Balita di Rumah yang Rapuh dan Bocor
Sampang, Jawa Timur - Seorang ibu bernama Sutihah (54), warga Kelurahan Polagan, Kabupaten Sampang, tinggal bersama dua anaknya dan dua cucu yang masih bocah, di rumah yang kondisinya memprihatinkan.
Atap bangunan rumah, seperti kayu, plafon sudah tak ada yang tersisa akibat jatuh termakan usia. Selain itu, genting sebagai penutup bangunan sebagian sudah tidak ada yang terpasang, sehingga atap bangunan bolong. Sementara itu, dinding rumah yang terbuat dari bambu mengililingi badan bangunan sudah mengalami kerusakan.
Rumah berukuran sekitar 4x3 meter memiliki dua kamar tempat tidur. Atap bangunan sempat dipasangi penutup terpal, guna saat air hujan turun, tidak masuk ke dalam ruangan, namun karena tidak punya biaya untuk membeli, Sutiah yang sudah ditinggal suaminya, membiarkan atap bangunan bolong.
"Ya, gimana lagi, keadaanya seperti ini. Saya hidup bersama empat anak saya, ada kamar saya bocor, ruangan tamu juga bocor. Ya cuman satu kamar yang bisa ditempati. Ya kalau tidur kita kumpul bersama anak-anak. Dulu ditutup terpal, karena tidak bisa membeli terpal lagi, ya sudah dibiarkan saja begitu," kata Sutihah, Kamis (28/7).
Sutihah menambahkan, untuk menyambung hidup sehari-hari, ia memiliki pekerjaan yang ahli dalam bidang pijet, baik anak-anak maupun orang dewasa.
"Yaitu pak. Kalau ada butuh jasa pijet, saya pijet. Kadang saya dijemput untuk memijet kadang ada yang datang sendiri ke rumah saya. Cuman itu pak pekerjaan saya sehari-hari," terangnya.
Ia menambahkan, rumahnya sempat didatangi oleh dinas sosial Kabupaten Sampang, maupun pihak terkait guna membedah rumah yang tak layak huni.
"Iya ada yang datang ke sini, dari Kecamatan, dinas Sosial, Kodim, dari kepolisian. Katanya habis lebaran (idul fitri) mau dibedah, dan pasti jadi begitu. Ternyata sampai sekarang belum ada apa- apa," keluhnya.
Sementara itu, Rawi, Lurah Polagan Kecamatan Sampang, mengakui bahwa beberapa bulan lalu, rumah warganya telah didata dan diusahakan dilakukan pembedahan.
"Ternyata bedah rumah tidak dilakukan secara keseluruhan, cuman hanya separuh badan sehingga, kami kesulitan untuk kayu yang ada di atasnya rumah," terangnya.
Pihaknya telah berusaha untuk pengajuan kembali melalui surat kepada instansi terkait seperti ke Kecamatan, dinas sosial hingga saat ini belum ada jawaban. Namun pihaknya berharap rumah Sutiah akan segara diperbaiki. (fds/hen)