- tim tvone - wawan sugiarto
Harga Sayuran Mulai Turun 50 Persen Kecuali Cabai Rawit, Ini Penyebabnya
Lumajang, Jawa Timur - Harga kebutuhan pokok berupa sayur mayur dan cabai di Kabupaten Lumajang, mulai mengalami penurunan, namun masih jauh dari harga normal.
Menurut Wardah, salah satu pedagang sekaligus pengepul cabai di Pasar Seruji, Kelurahan Ditotrunan, Lumajang, turunnya harga-harga sayuran terutama jenis cabai tidak akan bertahan lama. Artinya, harga akan cenderung mengalami kenaikan kembali.
"Memang dalam seminggu ini harga sayuran terutama tomat, terong, timun, cabai hijau dan keriting mulai turun hingga 50 persen, tapi itu tidak berlaku pada harga cabai rawit merah yang hanya turun kurang dari 20 persen. Saat ini harga cabai rawit merah 70 ribuan," kata Wardah, saat ditemui di lapaknya, Senin (1/8).
Menurut Wardah, masih mahalnya harga cabai rawit di pasaran dipengaruhi banyak faktor. Selain akibat dampak petani gagal panen, pedagang pasar juga harus berebut dengan pedagang luar kota dan pabrik.
"Sampai saat ini permintaan luar kota dan pabrik masih tinggi, jadi kita harus bersaing dengan mereka yang memiliki modal besar," keluhannya.
Di sisi lain, meskipun sudah mengalami penurunan, tidak serta merta membuat omzet penjualan kembali naik, tetapi malahan turun. Daya beli masyarakat masih kurang akibat turunnya harga ini, masih jauh dari harapan.
"Untuk omzet penjualan malahan ikut turun, daya beli masyarakat belum pulih dan saat ini juga sudah tidak ada hajatan," jelasnya.
Saat ini, harga cabai rawit merah Rp70 ribu, cabai rawit hijau Rp30 ribu, cabai merah Rp60 ribu, cabai hijau Rp25 ribu, tomat Rp10 ribu, terong Rp5 ribu, bawang merah Rp35 ribu sementara bawang putih Rp20 ribu.
Sementara itu, Nur Azizah salah satu warga Desa Labruk Kidul, mengaku hanya bisa pasrah dengan naik turunnya harga sayuran terutama cabai di pasaran.
"Terus terang ya sangat keberatan dengan mahalnya harga-harga yang bertahan lama, turunnya cuma sedikit naiknya gak kira-kira, kita hanya bisa pasrah saja," ungkapnya. (wso/hen)