Jelang HUT RI, atribut bendera merah putih mulai banjiri Lumajang Kota.
Sumber :
  • tim tvone - wawan sugiarto

Pedagang Bendera Musiman Asal Garut Cari Peruntungan di Lumajang, Jelang Perayaan HUT RI ke 77

Selasa, 9 Agustus 2022 - 14:56 WIB

Lumajang, Jawa Timur - Jelang perayaan kemerdekaan HUT RI, berbagai atribut bendera merah putih mulai membanjiri wilayah Lumajang Kota. Kebanyakan, bendera merah putih itu didatangkan dari Jawa Barat.

Para penjual asal Kabupaten Garut banyak dijumpai di beberapa sudut pinggir jalan area dalam kota menjajakan dagangan benderanya.

Rendy, salah seorang penjual di Jalan Veteran mengaku setiap tahun datang bersama rombongannya ke Lumajang untuk berjualan bendera.

“Saya sudah 7 tahun jualan musiman seperti ini, setiap akhir Juli selalu datang ke Lumajang bareng rombongan teman dari kampung,” katanya saat ditemui, Senin (8/8). 

Ia mengaku datang ke Lumajang karena memang orang-orang di kampungnya Desa Salamanunggal, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut sudah terbiasa merantau musiman saat momen Agustusan tiba.

Bahkan, diakuinya rombongan penjual bendera musiman asal Garut ini pun sudah banyak menyebar dihampir seluruh Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. Rombongan para penjual bendera ini pun beragam, berkisar antara 4-5 orang.

Bendera-benderanya pun juga dibuat di sentra pengrajin yang ada di Jawa Barat, lalu dibawa langsung dari Garut ke Lumajang setiap tahunnya dengan menaiki kendaraan umum.

“Tahun ini rombongan saya naik bus bawa 10 kodi bendera,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rendy menyampaikan dia bersama rombongannya telah membagi area lapaknya disekitaran Lumajang kota. Mulai dari Jalan Veteran, Ahmad Yani, Gajah Mada, dan Pisang Agung sudah menjadi langganan rombongan Rendy untuk menggelar lapak.

Senada dengan Rendy, Nanang pedagang lain mengaku rela datang ke Lumajang untuk mencari peruntungannya lewat berjualan bendera. Karena rombongan, setiap tahunnya mereka menyewa kamar kos-kosan selama 1 bulan untuk ditempati selama tinggal di Lumajang. Dan mereka baru pulang kampung ketika tanggal 14-15 Agustus.

“Sudah ada langganan buat ngontrak tempat tinggal, soalnya setiap tahun datang kesini buat dagang,” jelasnya.

Setiap harinya, mereka mengaku berjualan bendera sejak jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Bahkan, saat dirasa sepi pembeli, mereka bisa berjualan hingga jam 8 malam.

Sementara itu, bendera yang dijajakan para pedagang ini bervariasi jenisnya. Harga yang dijual pun beragam tergantung motif dan panjang bendera, mulai dari Rp25 ribu hingga Rp200 ribu. (wso/hen) 
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral