- Tim tvOne/Zainal Arifin Azhari
TNI AL Luncurkan Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat, Dilengkapi Ruang Isolasi Covid-19
Surabaya, Jawa Timur - TNI Angkatan Laut meluncurkan kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) yang diberi nama KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat, Senin (15/8/2022). Kapal BRS ketiga milik TNI AL tersebut, rencananya akan beroperasi di Koarmada I wilayah laut Indonesia Barat, pada Desember 2022 mendatang.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono yang meresmikan peluncuran kapal BRS tersebut mengatakan, bahwa fungsi kapal ini untuk kesiagaan membantu perawatan saat terjadi bencana alam.
“Seperti saat terjadi bencana alam gempa, kapal bantu rumah sakit baru ini siap melayani. Fasilitas kesehatan juga lengkap, dan terdapat ruang operasi dan ruang isolasi Covid-19 juga di sana,” kata Laksamana Yudo usai peresmian di Graving Dock PT PAL Indonesia, Surabaya.
Laksamana Yudo Margono Kepala Staf TNI Angkatan Laut saat memberikan keterangan terkait kapal Bantu Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat, Senin (15/8/2022).
“Merupakan arahan dari Joko Widodo Presiden agar setiap Koarmada memiliki kapal yang beroperasi dengan fasilitas kesehatan lengkap," Kata Yudo.
Kapal BRS dr. Radjiman Wedyodiningrat juga siap diperbantukan di wilayah kepulauan terpencil dalam melayani masyarakat. Untuk memaksimalkam efektifitas layanan, di kapal tersebut juga sudah tersedia semacam sekoci khusus untuk menjemput orang dalam keadaan darurat.
Tidak hanya itu, kapal yang diambil dari nama pahlawan kedokteran Indonesia ini, tersedia ruang khusus isolasi Covid-19 yang memiliki teknologi untuk menghasilkan oksigen sendiri.
“Tentunya kapal rumah sakit ini sangat bermanfaat untuk operasi militer perang maupun operasi semi militer perang. Keberadaannya harus kita dukung bersama,” imbuhnya.
Kapal buatan dalam negeri ini mampu menampung dan merawat 169 pasien. Sedangkan dalam misi evakuasi, kapal ini sanggup mengangkut 280 orang.
Untuk diketahui, Kapal BRS dr. Radjiman Wedyodiningrat memiliki spesifikasi teknis panjang 124 meter, lebar 22 meter, dan tinggi 6,8 meter. Sedangkan untuk kecepatan jelajah kapal, ada di angka 14 knot, sementara kecepatan laju maksimum di angka 18 knot dan mampu berlayar selama 30 hari tanpa Pengisian bahan bakar ulang.
“Kualitas kapal BRS ini harus ditingkatkan supaya mampu bersaingan dengan kualitas internasional,” tutup Yudo. (zaz/ebs)