450 prajurit TNI Batalyon Infanteri 511 DY TA 2022 Kodam V Brawijaya diberangkatkan ke sektor operasi militer Indonesia-Papua Nugini.
Sumber :
  • tim tvone - zainal ashari

Momen Haru, Pelepasan 450 Prajurit 511 DY Kogartap III Surabaya Menuju Perbatasan RI - Papua Nugini

Rabu, 24 Agustus 2022 - 12:49 WIB

Surabaya, Jawa Timur - 450 prajurit TNI Batalyon Infanteri 511 DY TA 2022 Kodam V Brawijaya yang dipimpin Letkol Inf Rully Noriza (Dansatgas Yonif 511/DY), tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Sektor Selatan Merauke diberangkatkan ke wilayah sektor operasi militer.

Prajurit Batalyon 511 yang bermarkas di Jawa Timur ini, diberangkatkan dari Dermaga Madura Koarmada II Surabaya, menggunakan KRI 592 Banjarmasin, Selasa (23/08).

Komandan Komando Garnisun tetap (Dankogartap) III/Sby, Mayjen TNI Nurcahyanto, sekaligus Panglima Kodam V Brawijaya sebelum melepas keberangkatan menyampaikan, pemberangkatan pasukan Batalyon 511 itu guna menjaga perbatasan Indonesia-Papua Nugini, khususnya di Sektor Selatan.

“Kalian patut banga karena terpilih mendapatkan kesempatan terhormat dalam mengemban tugas negara dalam menjaga perbatasan negara, karena tak semua prajurit bisa mengemban tugas tersebut,” tutur Nurcahyanto.

Pangdam V Brawijaya yakin prajurit mampu melaksanakan tugas negara dengan baik. Pangdam juga berpesan agar berhati-hati saat menjalankan tugas. Mengingat banyak anggota KKB yang berbaur dengan masyarakat, sehingga seluruh prajurit yang bertugas harus jeli untuk membedakan dengan rakyat biasa.

“Musuh kalian di Papua bukan hanya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), tetapi juga cuaca dan medan,” ujarnya.

“Berangkat dengan kehormatan kembali dengan kebanggaan,” pesannya.

Usai mendengar pesan kehormatan dan dilepas langsung oleh Pangdam V Brawijaya, suasana haru terlihat dari seluruh prajurit yang akan berangkat, saling bersalaman hingga berpelukan dengan seluruh keluarga, bahkan ada yang berlinang air mata namun melepas dengan penuh bangga.

“Kami bangga anak kami bisa berangkat mengemban tugas negara menjaga perbatasan NKRI dengan Papua Nugini, memang khawatir karena disana ada Kelompok Kriminal Bersenjata , namun kami sangat bangga,” tutur Budi Santoso, salah satu orang tua Prajurit 511.

Pangdam berharap agar seluruh personel berpedoman doktrin pelaksanaan tugas operasi. Setiap prajurit harus bisa menempatkan diri di tengah masyarakat dan bisa mengayomi, serta merebut hati rakyat agar dapat mendukung kegiatan Satgas.

“Hindari pelanggaran sekecil apapun dan jaga nama baik satuan,” ujarnya. (zaz/hen)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral