- tim tvone - zainal ashari
ATM dan KTP DIcuri, Uang Tabungan Seorang Kakek untuk Berobat Istrinya Sebesar 320 Juta Rupiah Lenyap
Surabaya, Jawa Timur - Waspadalah dengan ATM, KTP dan buku tabungan anda jika hilang. Di Surabaya, seorang kakek kehilangan uang 320 juta rupiah karena buku tabungan dan ktpnya dicuri oleh anak kostnya. Uang untuk pengobatan istrinya dikuras setelah kartu ATM, buku tabungan dan KTP milik korban Muin, 79 tahun, warga Jalan Semarang, Surabaya, hilang pada 5 Agustus 2022.
Uang di dalam rekening bank sebesar Rp320 juta raib tak lama setelah kartu ATM dan KTP milik Muin hilang. Ini membuat korban tidak bisa membawa istrinya ke dokter. Istrinya akhirnya meninggal dunia pada 19 Agustus 2022 lalu, karena sakit komplikasi yang dideritanya.
Muin mengatakan, uang ratusan juta tersebut adalah hasil penjualan rumahnya di kawasan Sidoarjo. Uang tersebut hendak digunakan untuk pengobatan mendiang istrinya. Ia sudah melaporkan kasus ini ke Polrestabes Surabaya sesaat setelah uangnya hilang.
“Saya berharap petugas bisa menemukan pencuri yang masuk ke kamar dan mengambil kartu ATM, KTP, serta buku tabungan saya,” tutur Muin kepada awak media, Kamis (25/080.
Ia menceritakan, kejadian tersebut baru diketahui ketika korban baru pulang salat Jumat di masjid. Korban bermaksud ganti baju selepas Jumatan. Namun, ia melihat dompetnya seperti tercabut dari saku celana. Saat diperiksa, kartu ATM dan KTP hilang. Ia kemudian segera memeriksa buku tabungan. Benar saja, buku tersebut juga hilang.
Muin sempat menuju ke bank untuk melaporkan kehilangan tersebut dan melakukan blokir. Namun, saat di bank, uang tabungannya raib. Rupanya ada yang mengambil dan tanda tangannya berbeda dengan miliknya.
Korban menduga ada orang yang masuk ke dalam kamarnya dan mengambil barang berharga tersebut. Ia mengaku rumahnya dibagi menjadi beberapa bagian. Ada yang digunakan toko hingga kos-kosan harian.
“Saya menduga kuat pencurinya penghuni kos harian. Saya hanya tahu namanya Acmad asal Jember dan baru seminggu kos di tempat saya,” ujar Muin.
Atas peristiwa tersebut Muin telah melaporkannya ke BCA di Jalan Inderapura Surabaya, lokasi dimana dia membuka rekeningnya tersebut. Namun suatu hal yang membuat hatinya semakin hancur, jawaban dari pihak BCA pencairan dana 320 juta yang tidak dia lakukan tersebut, sudah sesuai prosedur yang berlaku meski di CCTV bank di ketahui bukan dirinya.
“Saya kecewa dengan pihak bank jelas di CCTV tersebut bukan saya, tapi kenapa kok hanya modal buku tabungan dan KTP saya yang dicuri tersebut, bisa dicairkan meski tanda tangannya berbeda dengan tanda tangan saya,” tangis Muin penuh sesal. (zaz/hen)