- tim tvone - alfani
Launching Buku "Informal Services in Asian Cities", Ir Bambang Susantono Berharap Jadi Acuan Knowledge Sharing
Data tentang sektor informal tidak mudah didapatkan dan buku ini melibatkan lebih dari 20 periset, tetapi di belakang mereka ada tim lagi, terlibat baik itu dari universitas serta para mahasiswa yang ikut dalam beberapa riset ataupun survei di lapangan.
Buku Informal Services in Asian Cities : Lessons for Urban Planning and Management from the COVID-19 Pandemic ditujukan untuk masyarakat umum.
"Ini kita tujukan kepada global audience istilahnya karena ini merupakan global public good. Jadi kami dengan menulis ini mencoba untuk membuat satu yang disebut knowledge sharing kepada audience tidak hanya akademisi, tapi juga practitioners development di pembangunan, kemudian para manajer-manajer di berbagai kota di dunia terutama di Asia Pasifik," papar Ir Bambang Susantono.
Di dalam buku ini merupakan riset bersama untuk mengetahui bagaimana perilaku, bagaimana policy, action plan serta bagaimana kebijakan-kebijakan yang harus diambil untuk sektor informal dalam menghadapi pandemi.
Studi pada buku ini merupakan studi cross country atau beberapa negara di samping Indonesia, ada Filipina, Kamboja, Pakistan, Bangladesh, Nepal dan lainnya.
"Ini merupakan satu sintesa bersama, sehingga diharapkan dengan pengalaman-pengalaman yang ada di negara tersebut, nomor satu kita mengetahui bagaimana kondisi sektor informal terutama pada Covid-19. Kedua bagaimana kita merespon atau memberikan policy yang paling menguntungkan atau bermanfaat tidak hanya bagi sektor informal tapi juga sektor formal," jelas Ir Bambang Susantono.
Ia mencontohkan pada saat pandemi Covid-19 sektor-sektor informal sangat terkena dampaknya saat pelarangan bepergian kemana-mana harus di rumah, mereka-mereka ini (sektor informal) sangat terbatas fasilitasnya di rumah.