- tim tvone - wawan sugiarto
Harga BBM Naik, Harga Air Bersih juga Naik, Ini Yang Dilakukan Satlantas Polres Lumajang
Lumajang, Jawa Timur - Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) tak hanya memicu naiknya harga sejumlah barang kebutuhan pokok, namun juga berdampak dengan naiknya harga air bersih dalam sepekan terakhir. Hal ini dirasakan oleh warga Desa Kedawung, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang.
Selama ini, Desa Kedawung yang letaknya di dataran tinggi selalu kesulitan air bersih terutama saat musim kemarau.
Prihatin dengan kondisi itu, Satlantas Polres Lumajang langsung menindaklanjuti keluhan warga dengan kegiatan bakti sosial dengan penyaluran air bersih gratis. Untuk tahap pertama dibagikan sebanyak 16 ribu liter air bersih, hari ini disalurkan untuk masyarakat di Dusun Krajan, Desa Kedawung.
"Selain rangkaian kegiatan peringatan hari lalu lintas ke 67, kegiatan bakti sosial pembagian air bersih dilakukan karena dampak naiknya harga bbm mengakibatkan naiknya harga air bersih. Hari ini kita salurkan 16 ribu liter" kata AKP Radyati Putri Pradini, Kasat Lantas Polres Lumajang, Rabu (14/9).
Putri menambahkan, bahwa pihaknya juga telah memperoleh informasi jika Desa Kedawung sudah mengalami kesulitan air bersih sejak dua bulan terakhir, saat memasuki musim kemarau.
"Sebelumnya, kami memperoleh informasi jika desa ini mengalami kesulitan air bersih. Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa beli dan sepekan terakhir harganya mulai naik," tuturnya.
Untuk itu, dengan adanya kegiatan pembagian air bersih gratis yang diawali pada hari ini, Putri berharap setidaknya bisa meringankan beban warga.
Yuliani, salah satu warga yang ikut dalam antrian air bersih ini mengaku sangat lega dengan adanya bantuan air bersih ini.
"Ya sangat senang lah ada bantuan air bersih gratis, ini sudah lama ditunggu masyarakat Kedawung. Terakhir bantuan air bersih gratis satu tahun yang lalu," jelasnya.
Lebih lanjut Yuliani menjelaskan bahwa air bersih merupakan barang yang sangat langka di desanya. Selain mengandalkan air hujan , warga terpaksa harus beli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk warga yang mampu, mereka beli satu tangki, sementara yang kurang mampu beli eceran pakai jirigen volume 25 liter.
Sebelum harga bbm naik, harga pernah satu jirigen yang awalnya Rp1000 kini naik menjadi Rp1250, sedangkan untuk tangki ukuran 5 ribu liter, naik dari harga Rp100 ribu menjadi Rp120 ribu.
"Sekarang harganya naik, baik yang jirigen maupun yang pakai tangki, " keluhnya.
Warga berharap, bantuan air bersih secara rutin dilakukan, sambil menunggu proses pembangunan sumur bor selesai dilakukan.
"Kita berharap bantuan air besar tidak hari ini saja. Mudah-mudahan sumur bornya segera selesai, supaya permasalahan yang sudah bertahun-tahun ini segera teratasi," pungkasnya. (wso/hen)