- tvOne - khumaidi
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin Hadiri Napak Tilas, Peringatan Harlah Ke-67 Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia
Sidoarjo, Jawa Timur – Wakil Presiden beserta rombongan tiba di Graha Mahar Agung di Kecamatan Tulangan Sidoarjo, Jumat (30/9). Turut hadir dalam rombongan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, beserta jajaran Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Timur, dan Forkopimda Sidoarjo.
Sarbumusi didirikan oleh ulama Nahdhatul Ulama (NU) pada 27 September 1955 di Pabrik Gula, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo. Organisasi ini merupakan badan otonom NU yang beranggotakan buruh, karyawan, dan tenaga kerja.
Dalam sambutannya Wapres, Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pihak hari ini menghadiri napak tilas dan Harlah K-Sarbumusi yang ke-67 di Sidoarjo. Dengan Napak Tilas ini Wapres merasa bangga, teringat ketika saat masih menjadi anggota ranting Ansor. Dirinya pernah menjadi pengurus ranting Ansor hingga menjadi Rois Am PBNU.
"Saat kami menjadi ketua ranting Ansor, K-Sarbumusi sudah sangat luar biasa. Satu-satunya organisasi yang bisa menandingi Sopsi. Serikat buruhnya TKI, karena itu dengan napak tilas ini kita mulai membangun kembali kejayaan Sarbumusi dimasa yang akan datang dan dengan pola yang berbeda, serta orentasi harus berbeda sesuai dengan tantangan yang dihadapi sekarang," kata Ma'ruf dalam sambutannya di Tulangan Sidoarjo.
Ma'ruf menjelaskan, saat dirinya mewakili Bapak Presiden menyampaikan pidato kunci pembukaan pertemuan Menteri Tenaga Kerja G-20 di Bali. Wapres menyampaikan bahwa krisis akibat bermacam-macam, sebab telah berdampak luas dalam berbagai bidang, seperti bidang ketenagaan kerjaan. Dan krisis semakin mentranformasi dunia kerja yang memang telah banyak berubah akibat digitalisasi dan otomasi.
“Tantangan tersebut menuntut kita untuk memperkuat kolaborasi baik diantara pemangku kepentingan didalam negeri maupun dengan negara-negara lain untuk menciptakan dunia kerja baru yang inklusif, berkelanjutan dan memiliki ketangguan,” ujar Wapres.
Institusi ketenagaan kerja meski menjadi pekerja sebagai fokus dari dunia kerja baru, dengan memastikan pemenuan hak dan perlindungannya yang memadahi bagi semua pekerja. Lingkungan kerja harus aman, bagi pekerja secara inklusif dengan memperhatikan pemenuhan hak-hak pekerja penyandang distabilitas serta menyediakan akses pendidikan dan infrastruktur yang inklusif pula.