Probolinggo, Jawa Timur – Gara-gara harga kedelai lokal mahal, pengrajin tahu di Probolinggo beralih ke kedelai impor.

Hal ini disebabkan kedelai lokal sangat mahal dan langka di pasaran.

"Saat ini, untuk mencari kedelai lokal sangat langka di pasaran," ujar seorang pengusaha pabrik tahu, Muhamad Silo, Rabu (12/10/2022).

Melihat langkanya kedelai lokal, Silo mengaku sulit untuk mencari bahan baku untuk memproduksi tahu.

"Ya kita terpaksa beralih ke kedelai impor," ungkapnya.

Dia menjelaskan harga kedelai impor sebesar Rp13.000 per kilogram. Sedangkan, harga kedelai lokal harganya di bawah kedelai impor.

"Harganya lebih murah dan kualitasnya juga lebih bagus dari kedelai lokal," paparnya.

Untuk memproduksi tahu, Silo membutuhkan sebanyak 3-4 ton kedelai impor setiap bulannya. Besarnya produksi tersebut karena banyaknya konsumen di pasaran.

Sementara itu, pabrik tahu yang dirintis sejak setahun lalu itu terus berkembang pesat.

Setelah 23 tahun lamanya menjadi kuli untuk membangun usahanya itu, Silo harus mengumpulkan modal dengan cara mencari pinjaman.

"Berharap dengan langkanya kedelai lokal ini perlu campur tangan pemerintah agar pengusaha pabrik tahu tidak kebingungan untuk mencari bahan baku," katanya. (msn/nsi)