- tim tvone - miftakhul erfan
Memasuki Musim Hujan, Bupati Magetan Siagakan Tim Sar Gabungan dan Peralatan Rescue
Magetan, Jawa Timur - Memasuki musim hujan, pemerintah Kabupaten Magetan mulai mempersiapkan pasukan dan tim sar gabungan, lengkap dengan peralatan rescue, di Lapangan Mapolres Magetan, Kamis (13/10).
Seperti diketahui, Kabupaten Magetan berada di wilayah geografis di lereng Gunung Lawu yang rawan terjadi sejumlah bencana alam, baik tanah longsor, banjir bandang dan angin puting beliung.
Bupati Magetan, Suprawoto membenarkan bahwa pentingnya melakukan menyiagakan personil guna kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Magetan, karena wilayah Magetan merupakan daerah zona merah bencana tanah longsor dan banjir bandang.
“Karena wilayah Magetan ini berada di daerah lereng Gunung Lawu, jadi sangat rawan terjadinya tanah longsor dan banjir bandang,” kata Suprawoto usai memimpin upacara gelar pasukan.
Lanjutnya, selain itu Magetan juga dialiri Sungai Bengawan Madiun dan anak sungai Bengawan Solo, yang berada di Kecamatan Takeran, Barat dan Kartoharjo, sehingga kondisi geografis tersebut setiap musim penghujan pasti terjadi banjir luapan Sungai Bengawan Madiun dan Solo.
“Selain melihat kesiapsiagaan pasukan dan tim sar gabungan, kita juga mengecek langsung peralatan rescue dan fungsi masing-masing instansi. Seperti BPBD, Perhutani, dapur umum dari Dinas Sosial dan juga tim medis dari dinas kesehatan,” imbuhnya.
Gelar pasukan dan tim rescue gabungan ini bertujuan mempersiapkan segala sesuatu (bencana alam) yang mungkin terjadi pada musim hujan beberapa bulan kedepan.
“Ya harapan kita, tidak ada bencana alam yang terjadi di Magetan, namun jika memang terjadi kita sudah siap segala sesuatunya sehingga masyarakat merasa aman,” pungkasnya.
Usai gelar pasukan, Pemkab Magetan bersama BPBD dan TNI-Polri langsung mendirikan pos pantau bencana alam yang juga disiagakan personil lengkap dengan perlengkapan rescue.
Seperti pos pantau di zona merah bencana tanah longsor dan banjir bandang di Kecamatan Plaosan, Poncol dan Panekan, dimana lokasinya berada di lereng Gunung Lawu, serta pos pantau bencana banjir luapan Sungai Bengawan Madiun dan anak sungai Bengawan Solo di Kecamatan Barat dan Kartoharjo. (men/hen)