- tim tvone - wawan sugiarto
Satu Unit Alat Berat Terseret Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru, Pemilik Kesulitan Evakuasi
Lumajang, Jawa Timur – Satu unit alat berat milik Subakar, salah satu penambang pasir di aliran Sungai Mujur, Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Lumajang, terjebak banjir lahar hujan Gunung Semeru susulan, Senin (17/10).
Banjir lahar hujan yang datang secara mendadak ini, sama sekali tidak disangka-sangka oleh pemilik tambang, sehingga tidak sempat melakukan antisipasi memindahkan alat berat ke lokasi yang lebih aman.
“Selama ini alat berat ini memang saya parkir di sini, ya tidak menyangka kalau banjir yang datang cukup besar dan meluap, sempat terseret 10 meter,” kata Subakar saat ditemui di lokasi tambang pasirnya, Senin (17/10).
Akibat terjangan banjir ini, kondisi mesin alat berat mati total dan tidak bisa dioperasikan lagi karena terendam banjir bercampur lumpur, sehingga tidak bisa segera dievakuasi.
“Saat aliran mulai surut, operator tadi sudah berusaha menghidupkan mesin namun gagal, ya itu karena sudah kemasukan air dan lumpur jadi harus diperbaiki dulu,” imbuhnya.
Namun upaya perbaikan dengan mendatangkan mekanik, tidak bisa dilakukan akibat banjir lahar susulan kembali datang, sehingga alat berat kembali terendam banjir.
“Saya sudah mendatangkan mekanik untuk segera melakukan perbaikan, ganti oli, ganti solar hingga ganti oli gardan, tapi tetap tidak bisa karena lahar susulan datang lagi,” keluhnya.
Pantauan tim tvonenews.com di lapangan, hingga siang hari proses perbaikan alat berat belum bisa dilakukan akibat debit air banjir tak kunjung surut.
“Ya pasrah, hanya nunggu banjir surut baru bisa diperbaiki, mudah-mudahan tidak ada banjir susulan lagi,” pungkasnya.
Dalam sepekan terakhir, banjir lahar hujan Gunung Semeru terus terjadi akibat curah hujan yang terus meningkat di hulu sungai, yang mengakibatkan hampir semua DAS (Daerah Aliran Sungai) lahar Semeru debitnya meningkat terutama di DAS Rejali Dan DAS Mujur. (wso/hen)