- tim tvone - habib
Gubernur Jatim Khofifah Bantu Tukang Becak Mantan Atlet Berprestasi, Bekerja di Bapenda Gresik
Gresik, Jawa Timur - Seorang tukang becak di Kabupaten Gresik yang merupakan mantan atlet berprestasi peraih medali emas pada SEA Games 1979 akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, setelah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengangkatnya menjadi pegawai di lingkungan UPT Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Gresik.
Pengangkatan mantan atlet SEA Games bernama Suharto yang sehari- hari bekerja sebagai penarik becak itu, dilakukan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, setelah penyerahan bantuan zakat produktif bagi para pelaku usaha ultra mikro di Kabupaten Gresik.
Pelaksanaan penyerahan zakat produktif, dilakukan oleh Gubernur Khofifah di sela-sela kegiatan peresmian Kantor Bersama Samsat Gresik, yang berada di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Salah satu penerima zakat produktif dari Gubernur Khofifah kali ini adalah Suharto. Sosok Suharto diketahui merupakan mantan atlet balap sepeda peraih medali emas pada SEA Games 1979. Usai pensiun Suharto menghabiskan hari-harinya hingga puluhan tahun, dengan menjalankan profesi sebagai tukang becak. Terkadang dia juga menjadi pemulung.
“Dua hari sebelum lebaran Idul Fitri Mei lalu, saya keliling daerah. Sampai di Gresik sudah saat buka puasa. Saya berbagi makanan berbuka sembari bagi sembako untuk penarik becak,” tutur Khofifah yang diunggah dalam akun instagramnya.
Gubernur Khofifah melanjutkan, “Saat itu diantara penarik becak ada yang angkat tangan bersuara lantang bahwa beliau pernah meraih medali emas pada SEA GAMES juga medali perak open turnamen sepeda balap di Thailand dan China. Namanya Suharto. Saat itu beliau penarik becak merangkap pemulung,” lanjutnya.
Sayangnya ketika ditanya nomor handphone miliknya agar bisa berkoordinasi untuk tindak lanjut pemberian intervensi, Suharto menjawab bahwa ia tidak memiliki ponsel. Maka Gubernur Khofifah meminta alamat dimana Suharto tinggal. Keesokan harinya dikirimkanlah ponsel untuk Suharto.
Gubernur Khofifah pun tak lantas diam, ia segera meminta Kepala Bapenda Jatim untuk menindaklanjuti. Tak hanya diberikan ponsel genggam saja, namun Khofifah juga memberikan Suharto pekerjaan tetap yang lebih layak.
“Keesokan harinya beliau ditemui Kepala Bapenda dan diajak menjadi karyawan Bapenda di UPT Gresik. Alhamdulillah sampai saat ini beliau sehat,” tegas Gubernur Khofifah.
Berdasarkan data dari Pabenda, terhitung sejak bulan Mei tahun 2022, Suharto resmi diangkat untuk bekerja sebagai petugas keamanan di UPT Bapenda Gresik.
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, sosok Suharto ini sempat viral akibat kondisi hidupnya yang memprihatinkan. Pasalnya prestasi Suharto saat muda begitu gemilang. Sederet prestasi yang telah ia torehkan sebagai atlet balap sepeda.
Di tahun 1976, Suharto diketahui meraih juara 2 perorangan dan beregu 2000 km di Thailand. Kemudian di tahun 1977 Suharto berhasil memecahkan rekor PON Nasional untuk nomor nomor individual time trial (ITT) dan team pursuit.
Bahkan di tahun 1978 Suharto juga sempat mengikuti Olympiade di Montreal Jerman. Namun kurang beruntung dan tidak dapat nomor juara karena ia mengalami kecelakaan saat mengayuh sepeda di sana. Tidak hanya itu di tahun 1978 ia juga juara 3 Open Turnanen di China, serta juara 1 di Sea Games Kualalumpur tahun 1979.
Sayangnya dengan prestasi segudang itu, di masa tuanya Suharto justru menghidupi keluarga dengan mengayuh becak bahkan juga memulung untuk mencari nafkah. Suharto sempat menjadi tukang becak sejak selama 20 tahun lalu. Tentu hal ini menjadi hal yang begitu kontras. Kondisi Suharto itulah yang membuat Gubernur Khofifah terenyuh sehingga diberikan perhatian.
Pada kesempatan kali ini, Suharto turut menjadi penerima zakat produktif, karena selain menjadi pegawai UPT Bapenda di Gresik, ia saat ini juga berjualan kopi di malam hari sebagai usaha menambah penghasilan.
"Kegigihan Pak Suharto layak untuk ditiru. Masa mudanya beliau sungguh gemilang prestasinya. Semoga kita semua dilimpahkan rizki yang lancar barokah oleh Allah SWT,” tutur Gubernur Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Suharto juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan testimoninya. Secara khusus Suharto menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Gubernur Khofifah.
“Terima kasih Ibu Gubernur. Alhamdulillah saat ini hidup saya jauh lebih baik. Ini semua berkat perhatian ibu gubernur,” tutur Suharto, yang saat ini mempunyai tiga orang anak itu.
Suharto menceritakan bahwa dia adalah atlet balap sepeda yang berhasil mengibarkan merah putih di luar negeri. Namun ia menyatakan bahwa selama ini ia kurang mendapatkan perhatian.
“Maka saya pindah ke Gresik dan alhamdulillah bertemu dengan Ibu Gubernur Khofifah, dan diberi pekerjaan di Bapenda. Terimakasih Bu Khofifah telah menyambung nyawa saya. Sebelum kerja di Bapenda saya tukang becak, juga jadi pemulung cari rongsokan di jalan. Lalu ketemu ibu Gubernur saat membagi sembako, saya cerita prestasi saya. Saat ditanya nomor hp saya nggak punya, besoknya langsung dikirim hp, dan berlanjut hingga diberi pekerjaan,” kisahnya.
Suharto pun mengucapkan banyak terima kasih pada Gubernur Khofifah atas semua perhatian yang ia berikan. Menurutnya perhatian Gubernur Khofifah sangat berarti hingga mengubah taraf hidupnya dan keluarga kecilnya. (mhb/hen)