- tim tvone - zainal ashari
Pengamanan Laut KTT G20, TNI AL Kerahkan 12 KRI dan 3000 Personel
"Pengamanan kita tidak ada campur tangan dengan negara lain karena kita tidak tahu negara lain bagaimana prosedurnya. Kalau ikut harusnya ada latihan operasi gabungan bersama. Sampai sekarang belum ada," imbuhnya.
Usai apel, Yudo mengecek seluruh kesiapan pasukan termasuk kapal. Salah satunya senjata torpedo anti kapal selam milik KRI Karel Satsuitubun-356 dipastikan berfungsi.
"Apabila ada kapal selam lawan terdeteksi sonar, akan kami komunikasikan dahulu. Kalau tidak mau muncul akan kita beri tembakan peringatan RBU, itu akan mengganggu ringan. Kalau tidak maka akan kita beri tembakan torpedo," paparnya.
Terakhir, ia menegaskan seluruh personel untuk siap tempur menjaga keamanan NKRI.
"Indonesia dipertaruhkan menjaga sekian puluh orang kepala negara. Yang saya perintahkan bukan sekedar siap operasi, tapi siap tempur. Mengantisipasi gangguan musuh," tegasnya.
Diketahui forum G20 akan berlangsung 15-16 November mendatang, yang beranggotakan Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa. (zaz/hen)