- tim tvone - handy firmansyah
Lihat Lahan Tebu di Mojokerto yang Subur, Jokowi Targetkan 5 Tahun Kedepan Indonesia Swasembada Gula
Mojokerto, Jawa Timur - Presiden Joko Widodo tinjau kebun atau lahan tebu di Dusun Temugiring, Desa Batankrajan, Kecamatan Gedek, Kabupaten Mojokerto, Jumat (4/11) siang. Peninjauan kebun tebu ini dilakukan seusai Presiden Jokowi melakukan peresmian pabrik bioethanol PT Enero (Energi Agro Nusantara) di Kecamatan Gedek, Kabupaten Mojokerto.
Jokowi beserta rombongan melihat proses penanaman tebu yang dilakukan para petani serta berdialog dengan pihak PTPN X.
Presiden Joko Widodo memuji jika tanah di lokasi yang dikunjungi ini sangat subur. Sebab, penanaman tebu di lokasi yang dikunjungi ini tanpa menggunakan pupuk nitrat dan potas.
"Ini kita memulai sesuatu yang baru untuk urusan tebu, karena kita gunakan varietas yang baru. Tadi dr Remio menyampaikan disini tidak perlu pemupukan nitrat dan potas karena tanahnya sudah subur, ini yang sangat bagus," jelas Presiden Joko Widodo.
Dengan kondisi tanah yang subur, tanaman tebu varietas baru yang telah ditanam selama 26 hari, hasilnya bisa lebih bagus dibandingkan dengan negara asalnya Brazil.
"Tanaman yang sudah ditanam selama 26 hari hasilnya sangat luar biasa. Biasanya nongol dua, disini nongol empat atau lima. Ini sesuatu yang luar biasa," jelas Jokowi.
Jokowi menjelaskan, jika dalam lima tahun kedepan Indonesia bisa menjadi negara swasembada gula, dengan lahan atau kebun 700 ribu hektare.
"Kalau kita betul-betul menyiapkan 700 ribu hektare lahan, kita akan swasembada gula dalam lima tahun. Akan saya siapkan yang 700 ribu hektare itu, sekarang baru dapat 180 ribu hektare" terangnya.
700 ribu hektare lahan yang disiapkan ini tersebar di beberapa provinsi di Indonesia.
"Memang tanaman tebu yang bagus di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Nanti kita akan lari ke luar Jawa. Karena lahan 700 ribu hektare itu bukan lahan yang kecil," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, jika target gula sudah terpenuhi untuk pangan, maka akan dibawa ke ketahanan energi.
"Kalau produksi gulanya sudah tercapai, nanti sebagian bisa dilarikan entah lewat proses molase atau langsung akan masuk etanol. Kita mulai dari e5, kalau sudah jalan lanjut e10, e20. Kita main dulu b20, b30 untuk sawit. Ya ini sama. Saya senang kita sudah ketemu jurusnya, dan tinggal implemantasi yang harus terus diawasi,” tegasnya. (hfh/hen)