- Zainal Arifin Azhar/tvOne
Parade Surabaya Juang Sambut Datangnya Hari Pahlawan
Surabaya, Jawa Timur – Suasana Tugu Pahlawan di pagi hari hiruk-pikuk dengan kendaraan panser dan tentara bersenjata lengkap, Minggu (6/11/2022).
Bahkan, sejumlah pria membawa bambu runcing juga berlalu-lalang sambil naik sepeda kumbang.
Suasana ramai tersebut merupakan bagian dari Parade Juang Kota Surabaya menyambut datangnya Hari Pahlawan 10 November 2022 mendatang.
Sebelum dimulainya Parade Surabaya Juang, ada penampilan drama teatrikal yang menggambarkan perjuangan arek-arek Suroboyo melawan tentara sekutu pada 10 November 1945.
Drama teatrikal dimulai dengan raungan sirine. Adegan pertama menampilkan empat orang tentara Belanda menyetop dua tentara Indonesia yang sedang naik motor.
Kemudian, dilanjutkan dengan adegan penyebaran poster yang berisi ultimatum dari tentara sekutu kepada arek-arek Suroboyo untuk menyerahkan senjata usai tewasnya Brigjen Mallaby.
Dalam drama tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memerankan Pahlawan Surabaya Bung Tomo dalam pertempuran bersejarah 10 November.
“Enak ae Suroboyo kate dijajah maneh. Ayo kemerdekaan sing wes diproklamasikno 17 Agustus dipertahankan! (Enak saja Surabaya mau dijajah lagi. Ayo kemerdekaan yang sudah diproklamasikan 17 Agustus dipertahankan!),” ujar Eri menirukan aksen suara Bung Tomo, Minggu (6/11/2022).
Tidak lama berselang, perang antara arek-arek Suroboyo dan tentara sekutu pun pecah. Adegan menampilkan baku tembak antara pasukan sekutu dengan tentara Indonesia.
Letupan kembang api yang diluncurkan sebagai simbol peperangan membuat suasana di Jalan Pahlawan seakan penuh tembakan peluru.
Ribuan mata warga Surabaya yang ada di lokasi tertuju kepada drama teatrikal itu.
Adegan perang menggambarkan tentara Indonesia yang mampu mendominasi medan tempur dan membuat tentara sekutu terdesak.
Di akhir adegan peperangan juga diperlihatkan adegan arek-arek Suroboyo yang berjatuhan.
Sambil diiringi pembacaan puisi, para aktor yang memerankan korban perang ditutupi dengan kain berwarna merah putih sebagai simbol penghormatan.
“Seluruh arek Surabaya, kita mengenang 10 November 1945 di mana para pejuang berjuang tanpa pamrih, tanpa mengenal ras, etnis dan agama,” ucap Eri waktu memberi sambutan.
Setelah drama teatrikal usai, Wali Kota Surabaya secara simbolis membuka gelaran Parade Surabaya Juang dengan penyerahan bendera merah putih.
Tidak lama kemudian, langsung diikuti dengan rombongan barisan komunitas yang sudah siap sejak pagi tadi untuk berjalan melewati rute yang sudah disiapkan. (zaz/nsi)