- tim tvone/wawan sugiarto
Ratusan Rumah Warga di Lumajang Terendam Banjir Akibat Luapan Sungai Banter
Lumajang, Jawa Timur – Akibat hujan lebat yang terjadi di hulu sungai, mengakibatkan debit Sungai Banter di Dusun Persil Banter, Desa Rowokangkung Kecamatan Rowokangkung Lumajang, kembali meluap dan merendam ratusan rumah warga, Senin (7/11/2022).
Menurut warga, banjir akibat luapan Sungai Banter ini merupakan banjir kali ketiga dalam sepekan terakhir.
Pemicu utama akibat hujan lebat di lokasi dan hulu sungai. Kondisi diperparah akibat kondisi pemukiman warga Dusun Persil Banter ini, lebih rendah dari sungai.
“Ini banjir susulan yang ketiga dalam seminggu ini. Penyebabnya akibat hujan lebat di sekitar hulu sungai dan wilayah Jatiroto. Air datang mulai tadi malam sekitar jam 7 , air dari utara dan meluap hingga pagi ini,” kata Mardiono, salah satu warga terdampak banjir.
Meskipun hampir setiap tahun selalu kebanjiran, warga mengaku belum ada rencana untuk mengungsi. Hingga saat ini, warga yang sudah tidak bisa lagi beraktifitas akibat genangan banjir sudah hampir merata di pemukiman, tetap memilih bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu air surut.
“Seementara ya tetap bertahan, mau kemana lagi, kerja cari rumput saja sudah ndak bisa. Ya nunggu air surut, kalau nanti hujan lagi dan air terus naik, kita ya tetap ngunsgi ketempat yang lebih tinggi,” imbuhnya.
Kondisi ketinggian genangan banjir yang cenderung meningkat ini, sangat dikeluhkan oleh para ibu rumah tangga terutama mereka yang memiliki balita. Sebab, suhu dingin di lokasi membuat balita mereka menjadi rewel dan rentan terserang deman.
“Susah, baru sehari surut kini banjir datang lagi. Sudah ndak bisa apa-apa, genangan banjir dimana-mana. Ndak bisa masak karena dapur sudah terendam banjir, belum lagi balita kami rewel. Pokonya susah pak, warga juga banyak yang sakit terutama lansia” keluh Aini.
Sementara itu, dari hasil pendataan Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang, hingga saat ini total ada 307 kepala keluarga, yang terdampak genangan banjir dengan ketinggian mulai 20 centimeter hingga 1 meter.
“Data yang sudah masuk, tercatat ada 307 kk. Untuk jumlah jiwa dan kalangan usia maih kita data. Sejauh ini belum ada warga yang mengungsi, warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing,” jelas Dwi Nurcahyo, petugas piket Pusdalops saat di temui di lokasi banjir.
Pantauan di lokasi, hingga pukul 10.00 wib, ketinggian genangan air sudah mencapai satu meter lebih dan cenderung meningkat.
“Untuk ketinggian air, hingga saat ini masih cenderung meningkat. Saat ini saja sudah satu meter dan sudah masuk ke sebagian dapur dan rumah warga. Semoga saja tidak terjadi hujan lagi, sehingga air segera surut,”pungkasnya. (wso/ito)