- tvOne - syamsul huda
Gerindra Jatim Amini Pidato Presiden Soal Prabowo Lanjutkan Kepemimpinannya
Surabaya, Jawa Timur - Isu kepemimpinan pada Pilpres tahun 2024 mendatang terus menghangat. Usai partai Nasdem mendeklarasikan diri secara resmi mengusung Anis Rasyid Baswedan sebagai calon presiden.
Seolah menjadi sinyal dukungan, giliran presiden Jokowi dalam pidatonya saat ulang tahun ke 8 partai Perindo, dengan mengatakan bahwa kemungkinan Prabowo yang akan menjadi presiden di tahun 2024 mendatang.
Pidato presiden Joko Widodo inipun langsung diamini oleh sleuruh kader partai gerindra, tak terkecuali DPD partai Gerindra Jawa Timur. ketua DPD partai Gerindra Jatim, menyebut pernyataan presiden seoakan menjadi endorstment yang luar biasa.
"Pernyataan Pak Jokowi tersebut endorsement yang luar biasa," kata Sadad di Surabaya,” Selasa (8/11).
"Saya memaknai pernyataan Pak Jokowi tersebut ajakan untuk mengerahkan energi besar bangsa ini untuk membangun bersama, mengesampingkan ego, bukan justru menghabiskan energi dan potensi bangsa ini untuk suatu kontestasi politik yang terlalu liberal dan hi-cost yang justru tak sesuai dengan kepribadian bangsa," sambungnya.
Menurut politikus yang akrab disapa Gus Sadad ini, sosok Jokowi dan Prabowo adalah dua negarawan yang memiliki jiwa besar, serta kepemimpinan yang mampu mengesampingkan ego politik.
"Begitulah jika politik bangsa ini berada di tangan negarawan, terlihat adem. Dua tokoh tersebut adalah figur negarawan, telah memberikan tauladan baik, bahwa kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi," katanya.
Gus Sadad menambahkan, bahwa kepemimpinan negeri ini, harus dibangun atas jati diri bangsa ini, dan memiliki kemampuan meranngkul seluruh kekuatan elemen bangsa.
"Sekaligus membuktikan bahwa demokrasi di negara ini harus di bangun atas jati diri bangsa ini, yang penuh dengan nilai-nilai budaya tepo-seliro, mikul nduwur mendhem njero, menang tanpo ngasorake," lanjutnya.
Menurut Wakil Ketua DPRD Jatim ini, butuh jiwa besar melihat pemandangan sejuk antara Jokowi dengan Prabowo yang sebelumnya menjadi rival politik.
"Tak mudah merangkul bekas rival, butuh jiwa besar. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh tokoh yang pada dirinya telah terinternalisasi nilai-nilai kebangsaan yang digali dari spirit kebudayaan bangsa," tandasnya.
Sebelumnya, Pernyataan Jokowi tersebut disampaikan dalam pidatonya, saat dirinya memberikan sambutan di acara HUT Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (7/11). Jokowi awalnya mengenang masa pemilihan wali kota Solo hingga gubernur DKI.
"Saya ini dua kali wali kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, gubernur sekali menang," kata Jokowi.
Jokowi kemudian diusung untuk maju pilpres dan dua kali berhasil memenangkan kontestasi politik tersebut. Dia lalu meminta maaf kepada Prabowo Subianto sambil menyinggung jatah selanjutnya merupakan jatah Prabowo. (sha/gol)