Warga menunggu aliran lahar hujan gunung semeru surut di besuk lengkong.
Sumber :
  • tvOne - wawan sugiarto

Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru Kembali Putus Jalur Alternatif Penghubung Lumajang-Malang, Ratusan Warga dan Pengguna Jalan Tertahan

Rabu, 9 November 2022 - 09:28 WIB

Lumajang, Jawa Timur – Akibat diguyur hujan lebat selama beberpa jam, menyebablan Gunung Semeru kembali memuntahkan banjir lahar hujan yang menerjang aliran sungai Besuk Lengkong dan Besuk Kobokan, di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Selasa (8/11).

Akibat luapan aliran lahar yang juga menghanyutkan material vulkanik ini, kembali menyebabkan satu-satunya jalur alternatif penghubung Lumajang-Malang, terpaksa ditutup total untuk sementara.

Menurut Rosyid, salah satu relawan kebencananaan di Pos Pantau Curah Kobokan, banjir lahar itu terjadi setelah kawasan Gunung Semeru diguyur hujan dengan intensitas sangat tinggi sejak pukul 12.00 WIB.

"Tadi sekitar pukul 3 sore banjir lahar hujan Gunung Semeru datang, sehingga kami menutup jalur alternatif Lumajang-Malang melalui Sungai Besuk Lengkong," kata Rosyid, Selasa (8/11).

Rosyid menjelaskan bahwa penutupan jalur sudah di lakukan beberapa menit sebelum aliran lahar datang. 

"Dua pintu masuk jalur baik dari arah Lumajang maupun Malang sudah kami tutup sebelum banjir datang, dipastikan tidak ada warga yang berada di tengah aliran sungai," imbuhnya.

Akibat penutupan jalur ini, ratusan kendaraan baik roda 2 maupun 4 terpaksa tertahan untuk beberapa jam lamanya, akibat aliran lahar belum juga surut meskipun hujan mulai reda.

"Hingga pukul 5 sore untuk antrian kendaraan di sisi utara (Lumajang) sudah lebih dari 2 kilometer, sudah sampai jembatan kajar kuning, untuk itu para pelintas mohon bersabar dulu," pungkasnya.

Para pengguna jalan yang hendak melintas Lumajang-Malang maupun sebaliknya terpaksa harus menunggu banjir surut untuk melintas karena bila melintasi via Probolinggo terlalu jauh.

Antrian juga semakin bertambah panjang, karena akses melalui jembatan gantung gladak perak juga ditutup total, pasca amblasnya jalan di kilometer 59 sisi timur proyek pembangunan jembatan perak.

"Saya mau ke Malang, tadi lewat jembatan gantung gladak perak juga ditutup total, makanya saya lewat curah kobokan, eh gak tahunya juga ditutup akibat banjir, " kata Arif Rohmat. 

Hal senada juga disampaikan oleh Arum, salah satu staf Kecamatan Pronojiwo yang juga harus rela menunggu hampir 3 jam. Baginya, tak ada pilihann lain selain menunggu aliran banjir surut, sebab jalur ini merupakan satu-satunya jalur alternatif saat ini.

“Ya bagaimana lagi, tetap harus nunggu aliran lahar surut. Tidak ada jalur lainya, masak harus lewat Probolinggo, toh rumah saya diseberang sungai,” pungkas Arum.

Jalur alternatif Curah Kobokan, kini merupakan jalur alternatif satu-satunya penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang yang selama ini, menjadi jalur pilihan utama warga pasca badan jalan di kilometer 59 mengalami longsor dan amblas. (wso/gol)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral