Guguran lava pijar Gunung Semeru terpantau dari Dusun Curah Kobokan, Jum’at (11/11/2022) dini hari..
Sumber :
  • tvOne - wawan sugiarto

Usai Alami Erupsi Disertai Awan Panas Guguran, Gunung Semeru Terpantau Luncurkan Lava Pijar, Ini yang Dilakukan Relawan

Jumat, 11 November 2022 - 15:40 WIB

Lumajang, Jawa Timur – Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, hingga Jum’at (11/11) dini hari terus mengeluarkan lava pijar usai mengalami erupsi disertai Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur sejauh 4,5 kilometer ke arah Besuk Kobokan pada hari Rabu sebelumnya.

Guguran lava pijar yang  keluar dari puncak kawah dan ujung lidah lava tersebut, terpantau sangat jelas dari Dusun Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, yang berjarak kurang lebih 11 km dari puncak Gunung Semeru.

Meskipun dusun ini telah kosong, karena semua pemiliknya telah pindah ke tempat relokasi baru di Desa Sumbermujur, namun sejumlah relawan kebencanaan masih tetap setia melakukan pemantauan aktivitas Gunung Semeru secara visual baik siang maupun malam hari.

“Kita memang terus melakukan pemantauan secara visual siang malam bergantian. Kemarin lusa kan sempat ada awan panas guguran. Terus malam ini, sejak sore hingga dini hari ini luncuran lava pijar juga masih terjadi, tapi jarak luncurnya masih aman” kata Wahyu Pratama, salah satu relawan.

Dengan membuat api unggun, Wahyu bersama lima rekan relawan lainya terus melakukan pemantauan Gunung Semeru dari sekitar Pos Pantau Curah Kobokan, lengkap dengan alat komunikasi berupa handy talky.

“Setiap hari ya begini, selain memantau gunung, kita memantau aliran sungai. Kan dalam beberapa hari ini laharnya sering datang, jadi kita juga bantu tutup jalan dan mengatur warga yang akan melintasi sungai saat banjir surut. Tujuan kita murni ingin membantu warga agar bisa tenang dan aman saat melintasi jalur curah kobokan ini,” imbuhnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan rutin Petugas Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, hingga saat ini aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih fluktuatif. Sejumlah gempa letusan, hembusan, guguran, tremor harmonik hingga tektonik dan vulkanik, juga masih terekam.

Untuk itu, PVMBG terus menghimbau kepada warga agar senantiasa mematuhi rekomendasi yang telah diberikan, salah satunya larangan melakukan aktivitas pada radius 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru demi keselamatan bersama. (wso/gol)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:55
02:37
03:27
15:26
14:16
02:25
Viral