- tvOne - wawan sugiarto
Festival Banjir Tahu Kunir Kidul, Ini Cara Perajin Tahu di Lumajang Ungkapan Rasa Syukur
Lumajang, Jawa Timur - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengapresiasi gelaran Festival Banjir Tahu Kunir Kidul yang diselenggarakan secara meriah di Lapangan Desa Kunir Kidul, Minggu (13/11).
Bupati menyebut festival tersebut selain menjadi salah satu ajang unjuk potensi local, juga merupakan bagian dari rasa syukur masyarakat Desa Kunir Kidul sebagai produsen tahu atas hasil dari produksi tahu.
"Ini acara yang luar biasa, ini rasa syukur kita semua, syukurane wong kunir kidul atas hasil produksi tahu yang hasilnya sangat baik," ujarnya.
Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq itupun berkeinginan agar Festival Banjir Tahu nantinya masuk di kalender even Pemerintah Kabupaten Lumajang sebagai kegiatan rangkaian Hari Jadi Lumajang (Harjalu).
"Saya berkeinginan banjir tahu masuk di agenda even pariwisata Pemkab Lumajang, artinya ada anggaran dari pemkab yang bisa digunakan," imbuhnya.
Sementara, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati berharap kegiatan Festival Banjir Tahu bisa menyejahterahkan masyarakat, utamanya para produsen tahu dan UMKM di Desa Kunir Kidul.
"Mudah-mudahan bisa menyejaterahkan seluruh masyarakat terutama Kunir Kidul," ungkapnya.
Menurut Kepala Desa Kunir Kidul, Drajat Ali Fatoni, kegiatan Festival Banjir Tahu ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar para perajin tahu di desa ini. Desa Kunir Kidul, merupakan sentra perajin tahu terbesar di Kabupaten Lumajang. Selain nikmat dan gurih, tahu di desa ini diproduksi tanpa menggunakan bahan pengawet.
"Ini kegiatan yang ke empat, dulu dimulai tahun 2017 terus libur dia tahun akibat pandemi. Alhamdulillah tahun ini bisa digelar kembali," jelasnya.
Tahun ini, tema yang diusung dalam pembuatan gunungan tumpeng tahu adalah tema Mpu Sanibin. Dimana, gunungan tahu setinggi 6 meter tersebut berbentuk tangan mengepal parang.
"Tahun ini temannya Mpu Sanibin, makanya bentuk gunungannya berupa tangan mengepal parang. Selain produsen tahu, desa Kunir Kidul juga memiliki sejarah sebagai desa perajin keris maupun senjata tajam lainnya. Makannya hingga saat ini masih banyak dijumpai pandai besi didesa ini," pungkasnya.
Perlu diketahui, tumpeng tahu tersebut memiliki tinggi lebih dari 6 meter dengan lebar 3 meter dan panjang 5 meter. Untuk membuatnya diperlukan tahu sebanyak 100 gembrong dengan perkiraan 50 ribu buah tahu. Sementara bahan baku yang digunakan 1 ton kedelai.
Saking besarnya, diperlukan 30 orang untuk mengusung gunungan seberat hampir 3 ton tersebut dari Balai Desa menuju lapangan Desa Kunir Kidul sejauh 1 kilometer. (wso/gol)