Jalur Lumajang - Malang kembali putus diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru, Senin (14/11/2022).
Sumber :
  • tvOne - wawan sugiarto

Jalur Lumajang – Malang Kembali Putus Diterjang Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru

Senin, 14 November 2022 - 14:54 WIB

Lumajang, Jawa Timur – Gunung Semeru kembali menuntahkan banjir lahar hujan yang menerjang aliran sungai Besuk Lanang di Dusun Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo Lumajang, pada Senin (14/11) siang.

Menurut Irul, salah satu relawan Pos Pantau Curah Kobokan, banjir datang sekitar pukul 13.00 WIB. Sebelum banjir datang, kondisi cuaca di sekitar Gunung Semeru dan lerengnya sedang terjadi hujan dengan intensitas yang sangat tinggi.

“Banjir datang sekitar pukul satu siang, namun sebelumnya jalur sudah ditutup total dari arah Lumajang maupun Malang,” kata Irul, Senin (14/11).

Irul menambahkan, tidak hanya aliran Besuk Lanang, beberapa menit kemudian aliran lahar juga menerjang aliran Besuk Kobokan, sehingga mengakibatkan ratusan warga dan pengguna jalan lainya, baik roda 2 maupun roda 4, terjebak diantara dua aliran sungai ini.

“Lahar menerjang dua aliran sungai, besuk lanang dan besuk kobokan. Cukup besar karena di hulu masih terjadi hujan lebat, sehingga jalur benar-benar terputus,” imbuhnya.

Semantata itu, dari hasil laporan yang dihimpun, hingga pukul 14.30 WIB, Pusdalops BPBD belum menerima informasi adanya dampak yang diakibatkan banjir lahar hujan Gunung Semeru hari ini.

“Laporan dari semua relawan disepanjang hilir sungai, mulai dari Curah Kobokan, Sumberwuluh, Jugosari, Gondoruso hingga Bagu, belum terpantau adanya dampak dari lahar ini baik kerusakan infrastruktur maupun kendaraan maupun warga yang terseret lahar,” jelasnya.

Untuk itu, pihak BPBD melalui petugas dan relawan yang ada di lapangan, menghimbau kepada warga dan pengguna jalan lainya, untuk bersabar menunggu aliran lahar surut, agar tidak sampai menjadi korban.

“Untuk warga maupun pengguna jalan kita himbau bersabar dulu nunggu air surut, jangan nekad melintas agar tidak menjadi korban terseret aliran lahar seperti yang terjadi sebelumnya. Do’akan hujan segera reda dan banjir segera surut, agar semua bisa melintas dengan selamat,” tegasnya.

Sejumlah warga yang sudah berjam-jam lamanya menunggu di lokasi terlihat mulai tidak sabar lagi menunggu lahar surut. Beberapa mobil kendaraan pribadi, terlihat memilih putar balik.

“Saya keburu mau ke Malang, sudah hampir 2 jam nunggu belum ada tanda-tanda surut, ya terpaksa harus putar balik lewat jalur tol probolinggo,” tutur Anang.

Namun berbeda dengan Anang, sejumlah warga nampak masih memilih bertahan menunggu lahar surut.

“Menunggu seperti ini, saya sudah terbiasa, bahkan pernah sampai seharian penuh. Mau putar balik juga tambah jauh dan pasti lebih lama lagi,” ujar Sumiati.

Sumiati dan pengguna jalan lain berharap, proses pembangunan jalan dan Jembatan Perak agar dipercepat agar aktivitas warga bisa kembali normal.

“Ya sejak jembatan perak dan jalannya putus, warga sudah tidak memiliki jalur alternatif lain selain di jalur Curah Kobokan. Makanya proses pembangunan jalan dan jembatan agar dipercepat agar jalur penghubung Lumajang – Malang kembali bisa dilalui dengan aman, baik siswa yang mau ke sekolah maupun warga yang hendak bekerja,” pungkasnya. (wso/gol)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:25
02:23
05:10
02:44
00:51
01:19
Viral